Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF: Kenaikan Suku Bunga AS Bisa Ganggu Stabilitas Keuangan Asia

Kompas.com - 07/10/2016, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan reaksi tak beraturan terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS dapat menimbulkan gangguan arus modal di Asia. Selain itu, akan terjadi pula kemungkinan volatilitas pada harga aset di Asia.

Dalam laporannya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/10/2016), prospek pertumbuhan di negara-negara maju juga bisa memberikan dampak negatif kepada negara-negara berkembang Asia.

Hal ini sejalan dengan melemahnya ekspor yang memberatkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi kawasan.

"Jika negara-negara maju terus menggantungkan diri pada kebijakan moneter nonkonvensional untuk mendorong pertumbuhan, maka ini bisa berdampak pada kelebihan likuiditas global, mempengaruhi arus modal ke negara-negara berkembang, dan berkontribusi pada berlebihnya apresiasi mata yang serta tekanan deflasi," tulis IMF.

Data perlambatan ekonomi AS yang terkini telah membuat dollar AS terapresiasi karena ada ekspektasi bank sentral AS Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate pada bulan Desember 2016 mendatang.

IMF pun mendorong negara-negara Asia Pasifik untuk memastikan mata uang mereka bergerak secara fleksibel.

Akan tetapi, intervensi devisa juga harus dipertimbangkan. Hal ini dilakukan apabila ada pergerakan nilai tukar mata uang secara cepat yang dapat mengancam stabilitas keuangan.

"Intervensi devisa juga dapat dipertimbangkan apabila pergerakan nilai tukar sangat cepat yang merupakan hasil dari ilikuiditas atau pasar satu sisi," jelas IMF.

Pejabat senior IMF mengatakan pula bahwa China bisa terus menciptakan progres nilai tukar mengambang atau floating tanpa ada disrupsi besar terhadap nilai mata uang yuan.

"Akan ada hambatan, namun saya rasa beralasan untuk berekspektasi bahwa China akan sukses dalam mengelola transisi ini dengan cara gradual," ujar Markus Rodlauer, deputi direktur departemen Asia Pasifik IMF.

Kompas TV Jokowi dan IMF Membahas Perekonomian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com