Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Republik Ceko Jajaki Kerja Sama Industri Pertahanan

Kompas.com - 07/10/2016, 14:02 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan menjajaki kerja sama dengan Republik Ceko di sektor industri pertahanan.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga mengungkapkan penjajakan ini dilakukan untuk penguatan sektor industri pertahanan nasional, karena Ceko dianggap sebagai salah satu negara yang memiliki kekuatan industri permesinan dan pertahanan.

Menurut Airlangga, pada awal November 2016, Menteri Pertahanan Indonesia akan melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Ceko. Rencananya juga, pertemuan tersebut dihadiri Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan kedua negara.

“Kedatangan mereka juga dalam rangka menghadiri pameran Indo Defence Expo & Forum. Nanti di bilateral meeting akan dibahas lebih dalam lagi,” tuturnya dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Jumat (7/10/2016).

Airlangga menjelaskan, dengan adanya penjajakan kerja sama, pihaknya akan mengkaji kebutuhan apa saja di industri pertahanan yang berpotensi dilakukan kerja sama dengan Ceko.

"Alat pertahanan kan banyak, seperti alat persenjataan, alat tempur, dan amunisi. Tapi nanti kita lihat, apa yang juga bisa dikerjasamakan dengan PT Pindad," ujarnya.

Menurutnya, untuk kemampuan industri pertahanan dalam negeri di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia memiliki prospek cukup baik. Misalnya, PT Pindad (Persero) telah mumpuni dalam merancang dan membuat kendaraan tempur, persenjataan, dan amunisi.

"Untuk itu, Kementerian Perindustrian meminta kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Kementrian Pertahanan, dan lembaga negara lainnya agar lebih banyak membeli produk dari industri nasional," tegasnya.

Di samping itu, penguatan alutsista pertahanan nasional semakin dipacu melalui penelitian, pengembangan dan rekayasa (litbangyasa) melalui kerja sama antara Kementerian Perindustrian dan Tentara Nasional Indonesia.

Sementara itu, untuk industri dirgantara, pesawat buatan Indonesia telah menembus pasar ekspor dan dapat bersaing dengan pabrikan internasional.

Berdasarkan data PT Dirgantara Indonesia (PTDI), pabrikan pesawat asal Indonesia tersebut telah mengekspor total 40 unit pesawat baling-baling tipe CN235 dan NC212 ke beberapa negara, pada akhir 2015 lalu.

Dari jumlah itu, ekspor jenis pesawat CN235 mencapai 35 unit pesawat CN235 dan menjadi unit yang paling laris.

Negara yang menjadi pelanggan produk PTDI adalah seperti Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Pakistan, Filipina, hingga Uni Emirat Arab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com