Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program KUR Bunga 7 Persen Masih Sepi Peminat

Kompas.com - 08/10/2016, 05:07 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Program kredit usaha rakyat (KUR) berbunga rendah yang disalurkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah masih jauh dari target. Hingga akhir September 2016, penyaluran KUR yang dimasukkan dalam program Mitra Jateng 25 baru sebatas Rp 73,69 miliar atau 21 persen dari target.

"Kami baru menyalurkan kredit kepada 3.936 pelaku usaha mikro di Jateng," kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, di sela launching gerakan suku bunga murah (Subure), di Semarang (7/10/2016).

Bank Jateng sendiri masih menargetkan penyaluran mencapai Rp 350 miliar di 2016 ini. Penyaluran kredit itu untuk 35 kabupaten dan kota di Jateng dengan plafon maksimal Rp 25 juta atau disebut mitra 25. Namun realisasinya masih jauh dari target Rp 350 miliar di akhir tahun.

Mitra 25 adalah program yang ditujukan untuk pelaku usaha yang sudah menjalankan usahanya selama minimal enam bulan. Program KUR ini berbunga tujuh persen per tahun.

Program ini dicatat dalam Museum Rekor Indonesia sebagai pelopor bunga rendah di Indonesia.

Supriyatno menambahkan, pihaknya akan terus menggenjot penyaluran kredit dengan memberdayakan seluruh jaringan yang ada. Sejauh ini Bank Jateng telah mempunyai 40 kantor cabang dan 120 cabang pembantu dan 158 kantor kas.

"Kita akan ditunjuk OJk pusat terkait program-programnya di Jateng," ujar dia.

Gerakan Subure selain menargetkan penyaluran kredit, Bank Jateng juga menurunkan suku bunga kredit bagi masyarakat yang menjadi nasabah aktif menjadi single digit.

Para nasabah lama yang biasanya membayar suku bunga 11,5 persen hingga 15 persen diturunkan menjadi 9,45 persen.

Nasabah yang dikurangi bunganya adalah mereka yang berusaha dengan plafon kredit di bawah Rp 5 miliar dan telah berusaha selama 5 tahun. Setidaknya dalam program ini, ada 100 nasabah yang langsung diturunkan bunga pembayarannya.

Kompas TV Bunga KUR Resmi Turun Menjadi 9%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com