Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Tabung Gas 3 Kg Oplosan Berisi Air, Ini Kata Pertamina

Kompas.com - 11/10/2016, 11:20 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, resah dengan beredarnya elpiji 3 kilogram (kg) berisi air yang dijual seseorang tak dikenal dengan menggunakan sepeda motor.

Puluhan tabung elpiji 3 kilogram berisi air itu sudah terjual dan dibeli oleh warga, baik para ibu, pengecer, dan penjual elpiji 3 kilogram atau gas melon, di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok.

"Itu oknumnya jual langsung ke warga, sudah kami laporkan ke Polres Cimanggis," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro kepada wartawan, Selasa (11/10/2016).

Pihaknya pun meminta pihak Polres Cimanggis untuk segera menangkap oknum pengoplos tabung 3 kilogram tersebut agar tak lagi meresahkan warga.

"Mana ada SPBE isikan air ke tabung, tangkap saja pelakunya," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kasubag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Firdaus menyatakan, pihaknya akan mengusut kasus peredaran elpiji 3 kilogram isi air yang terjadi dan telah meresahkan warga.

Menurut dia, polisi telah menyita 10 tabung elpiji 3 kilogram isi air untuk barang bukti. Selain itu, pihaknya meminta keterangan beberapa saksi atau warga yang tertipu dengan membeli elpiji 3 kilogram isi air tersebut.

Sementara itu, pelaku yang mengedarkan elpiji palsu ini masih diidentifikasi dan diburu. Firdaus menyatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa elpiji 3 kilogram isi air ini lebih berat dari elpiji 3 kilogram yang asli.

"Kami sempat menimbang berat tabung elpiji 3 kilogram, baik yang isi air dan yang asli. Elpiji asli beratnya sekitar 8 kilogram, karena total dari berat tabung kosong 5 kilogram, dan isi atau gasnya 3 kilogram," kata dia.

Sementara itu, elpiji berisi air beratnya lebih dari 8 kilogram, yakni antara 10 kilogram sampai 12 kilogram. Hal ini, kata dia, semakin memperkuat dugaan adanya pemalsuan atau kesengajaan yang dilakukan pihak tertentu. Diduga kuat segel plastik di kepala tabung juga palsu.

Kompas TV Polisi Tangkap Sindikat Pencurian Elpiji Bersubsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com