Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alokasi Dana Riset Pertanian di Indonesia Masih Rendah

Kompas.com - 11/10/2016, 23:33 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Muhammad Syakir mengatakan, Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara Asia maju lainnya dalam hal alokasi dana riset pertanian.

Menurut Syakir, keberadaan teknologi seharusnya mendorong peningkatan produksi berkualitas melalui varietas unggul. Percepatan produksi untuk komoditas pangan pun harus didahului dengan riset.

"Dibandingkan negara-negara di Asia, Indonesia masih tergolong rendah. Sekitar 75 persen dana penelitian berasal dari pemerintah, dan 25 persennya berasal dari swasta. Sebaliknya, di negara maju seperti Korea Selatan, dana penelitian jauh lebih besar dari pihak swasta ketimbang pemerintah," ucap Syakir, di Bogor, Selasa (11/10/2016).

Namun, kata Syakir, di tengah berbagai kritikan banyak pihak terhadap rendahnya alokasi dana riset, Indonesia ternyata masih mampu menghasilkan sejumlah inovasi teknologi pertanian.

"Terbatasnya keterlibatan swasta dan BUMN merupakan titik awal yang perlu dicermati bersama. Baik terkait dengan peraturan perundangan yang belum sepenuhnya mendukung ke arah itu, ataupun mekanisme perencanaan serta keterbukaan lembaga riset," jelasnya.

Ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan 106 Tahun 2016 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2017, diharapkan mempermudah dibangunnya kerja sama antar lembaga serta keterlibatan pihak swasta dan BUMN.

"Banyaknya kritikan terhadap lembaga penelitian merupakan momentum untuk melakukan pembenahan yang menyeluruh, terutama menghasilkan penelitian yang berorientasi kebutuhan pengguna akhir," tutupnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com