Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Indonesia Tak Ingin Terjebak Persaingan Tidak Sehat

Kompas.com - 12/10/2016, 10:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyampaikan, meski pertumbuhan perekonomian global saat ini dan beberapa tahun ke depan melambat, persaingan dagang menjadi semakin sengit.

Bahkan, kata dia, beberapa negara terus melakukan upaya menyiasati pakta-pakta perdagangan ataupun aturan dari organisasi international seperti World Trade Organization (WTO) untuk memenangkan persaingan dagang.

"Sehingga kadang kala perdagangan menjadi lebih hangat. Indonesia tidak ingin terjebak dalam persaingan yang tidak sehat. Arahan bapak Presiden, Indonesia harus bersaing secara elegan, dan menciptakan iklim yang kondusif," kata Enggartiasto dalam sambutan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31, di Jakarta, pada Rabu (12/10/2016).

Enggartiasto mengatakan, untuk memenangkan persaingan perdagangan Indonesia perlu membuka pasar-pasar tujuan ekspor baru atau melakukan diversifikasi pasar. Pasar-pasar tujuan ekspor baru pada beberapa bulan terakhir telah mencatatkan kinerja baik berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Selain membuka pasar baru, Indonesia perlu mencari pasar sumber bahan baku baru. Dengan demikian, Indonesia mendapat sumber bahan baku terbaik.

Komitmen transaksi

Dalam TEI ke-31 ini, kata Enggartiasto, telah diperoleh komitmen transaksi sebesar Rp 2,4 triliun dari 120 negara. Jumlah pembeli yang terkonfirmasi hadir mencapai 15.562 buyers dari 120 negara.

Sementara itu, jumlah participants yang mengikuti rangkaian acara TEI ke-31 mencapai 1100 peserta.

Enggartiasto menambahkan, selain pameran, dalam TEI ke-31 ini juga digelar one on one meeting sebagai sarana konsultasi.

"Dalam TEI ke-31 ini juga diadakan Trade and Tourism Investment Forum. Yang akan menghadirkan Menteri Pariwisata, Kepala BKPM, Ketua Kadin, dan Sesmenko," kata Enggartiasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com