Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergerak Tak Wajar, Bursa Awasi Transaksi Saham Delta Dunia Makmur

Kompas.com - 14/10/2016, 08:45 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengawasi pergerakan saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) karena telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

"Hal ini karena adanya peningkatan harga dan aktivitas saham DOID yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA)," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy dalam keterbukaan informasi, Jumat (14/20/2016).

Berdasarkan data Bloomberg, saham DOID menguat 3,59 persen ke level 404 atau menguat 14 poin dari saat pembukaan perdagangan di level 390.

Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham DOID, Irvan mengatakan, BEI saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham DOID.

Irvan berharap, para investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, serta mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Para investor juga diminta untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Investor juga diminta untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

"Pengumuman UMA, tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal," pungkas Irvan.

Sekadar informasi, ruang lingkup kegiatan DOID adalah jasa, pertambangan, perdagangan dan pembangunan.

Sejak tahun 2009 kegiatan utama DOID adalah jasa penambangan batubara dan jasa pengoperasian tambang melalui anak usaha utamanya yakni PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA).

Pelanggan utama DOID yang mempunyai transaksi lebih besar dari 10 persen dari nilai pendapatan bersih (2014) antara lain, Berau Coal Energy Tbk (BRAU) 39 persen, PT Kideko Jaya Agung 22 persen, Adaro Energy Tbk (ADRO) 14 persen dan PT Gunung Bayan Pratamacoal 10 persen.

Kompas TV Dampak Amnesti Pajak ke Pasar Saham & Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com