Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Pilgub, DKI Jakarta Diusulkan jadi Percontohan Distribusi Tertutup Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 17/10/2016, 06:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta diusulkan menjadi kota percontohan untuk distribusi tertutup elpiji bersubsidi tabung 3 kilogram (kg).

Ketersediaan infrastruktur pembayaran, jaminan pasokan, sekaligus kompleksitas demografi menjadi pertimbangan utama bagi pelaksanaan distribusi tertutup tersebut.

Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) dan anggota Komisi VII DPR-RI pun yakin Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menerima usulan ini dengan tangan terbuka.

Namun, menurut Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro, sebaiknya ujicoba distribusi tertutup ini dijalankan setelah Pilkada DKI 2017.

"Kalau dilakukan sebelum Pilkada, nanti dikiranya ini bagian dari mendorong calon tertentu, yang tentu (program) ini akan memberikan benefit bagi incumbent," kata Komaidi, ditemui usai diskusi di Jakarta, Minggu (16/10/2016).

"Sebab seperti kata Pak Eri dan Pak Dito, kemungkinan Pak Ahok akan menyambut dengan tangan terbuka. Kalau berjalan (sukses) ini kan bikin Mas Agus dan Mas Anis iri," imbuh Komaidi.

Sebagai informasi, saat ini pemerintah tengah melakukan pilot project distribusi tertutup elpiji tiga kg di Tarakan, Kalimantan Utara. Usulan agar Jakarta juga menjadi kota percontohan dilatarbelakangi kesuksesan program konversi minyak tanah menjadi elpiji satu dekade silam.

"Saat itu pilot project-nya kalau tidak salah mulai di Kemayoran dan Bukit Duri, di 15 kecamatan," ucap Komaidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com