Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Impor Sapi, Beri Akses Pasar Peternak Sapi Lokal

Kompas.com - 19/10/2016, 12:58 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Pelaku usaha minta agar kebijakan impor sapi hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Seperti yang diungkapkan oleh Pemilik usaha peternakan Sampali Farm Diky Satria, bahwa impor sapi hanya menguntungkan segelintir pengusaha besar saja, khususnya para importir sapi.

"Untuk menutupi kebutuhan sapi dalam negeri, tidak harus impor. Pemerintah bisa mengatasinya dengan pengembangbiakan sapi lokal dan membuka akses pasar seluas-luasnya bagi peternak sapi," kata Diky, Selasa (18/10/2016).

Menurut pria yang sudah dua tahun mengembangkan usaha pengembangbiakan sapi di Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, ini, tidak ada alasan ketersediaan sapi lokal tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

Dia mencontohkan di tempatnya berusaha, ada 5.000 ekor sapi milik masyarakat yang dapat dikembangbiakan.

"Masalahnya kenapa usaha masyarakat tidak berkembang? Karena pasarnya tidak ada. Kecuali pada hari besar keagamaan, yang setahun sekali itu. Jadinya peternak sangat bergantung pada hari Raya Kurban dan Idul Fitri saja," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Peternakan Sumut Parmohonan Lubis menyatakan, ketersediaan sapi lokal di Sumut mencukupi dengan populasi sapi ternak sebanyak 600.000 ekor lebih.

Untuk menambah polulasi sapi, setiap tahun dinas ini melakukan kawin suntik kepada 50.000 ekor sapi.

“Sebenarnya sudah cukup. Tapi soal impor, ini kan kebijakan pusat, itu pun belum ditandatanganinya, masih wacana,” katanya singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com