Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shenzhen, dari Desa Nelayan Jadi Pusat Industri di China

Kompas.com - 20/10/2016, 05:32 WIB
Estu Suryowati

Penulis

SHENZHEN, KOMPAS.com - Shenzhen merupakan salah satu kota yang terletak di wilayah administratif Provinsi Guangdong, Republik Rakyat China. Bermula dari sebuah desa nelayan, kini Shenzhen adalah pusat industri di China.

Shenzhen pada masa lalu adalah sebuah desa kecil di perbatasan kota. Dalam perkembangannya, desa nelayan ini berubah menjadi sebuah kawasan ekonomi khusus di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping sejak 1979.

Deng Xiaoping adalah salah seorang pemimpin China yang mengenalkan mekanisme pasar ala negara sosialis.

Pesan yang tetap dikenang sebagai pengobar semangat para pragmatis China sampai sekarang, yaitu 'Tidak peduli mau kucing hitam atau kucing putih, selama ia bisa menangkap tikus'.

Shenzhen menjadi gerbang pertama China "lepas landas". Dari kawasan ekonomi khusus ini, China mulai membuka diri untuk hubungan diplomatik dan perdagangan dengan negara-negara lain.

Yang menarik, di tahun yang sama yakni pada 1979, Deng Xiaoping mengunjungi musuh bebuyutannya, Amerika Serikat.

Tiga tahun setelahnya, Deng Xiaoping juga 'blusukan' ke Inggris menemui PM Margaret Thatcher.

Ini menjadi salah satu tanda negara itu telah membuka tirai bambunya. Tetapi, kerjaan Deng Xiaoping tak hanya blusukan. Pemerintahannya juga melakukan reformasi struktural dan birokrasi di China.

Beberapa perubahan yang dilakukan oleh Deng Xiaoping yaitu kemudahan perizinan. Pada 1992, barang-barang dari luar negeri yang masuk ke Shenzhen tidak memerlukan pengujian dan persetujuan. Cukup dengan deklarasi langsung kepabeanan.

Pada 1994, Pelabuhan Huanggang untuk kali pertama menerapkan pelayanan perizinan 24 jam. Pada tahun itu juga, turis asing yang ada di Hongkong bisa masuk ke Shenzhen dengan bebas visa selama 72 jam.

Selain kemudahan perizinan, seperti lazimnya kawasan ekonomi khusus di dunia, Shenzhen menerapkan tarif pajak sangat rendah. Deng Xiaoping juga menggenjot pembangunan infrastruktur seperti listrik, jembatan, jalan, kereta cepat, transportasi publik, dan lain sebagainya.

Beberapa literatur mencatat, untuk melengkapi infrastruktur di Shenzhen, Deng Xiaoping mempekerjakan 20.000 insinyur, belum termasuk buruh.

Kini, Shenzhen sangat maju dalam industri manufaktur. Berbagai produk elektronik diproduksi dari wilayah ini, seperti robot, micro-controller based project, ponsel, laptop, hingga industri informasi dan telekomunikasi (ICT).

Banyak perusahaan telekomunikasi global bermula dan berbasis di wilayah selatan Guangdong ini, seperti Foxconn dan Huawei Technologies Co. Ltd.

Sejarah perkembangan Shenzhen memang bisa ditelusuri dari berbagai media. Tetapi, salah satu yang terlengkap merangkum itu semua ada di Shenzhen Museum.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com