Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef: Dua Tahun Jokowi-JK, Penyerapan Tenaga Kerja Dalam Negeri Masih Minim

Kompas.com - 20/10/2016, 17:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, dalam dua tahun kinerja Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, pengembangan industri masih minim yang berdampak pada tingkat penyerapan tenaga kerja dalam negeri.

Bhima mengatakan, pemerintah perlu belajar dari negara lain ‎dalam hal pengembangan industri dan penyerapan tenaga kerja. Salah satu negara yang bisa dijadikan contoh dalam kedua hal tersebut yaitu Korea Selatan.

‎"Belajar dari Korea Selatan, dulu mereka sama-sama negara penerima bantuan. Sekarang mereka menjadi negara donor. Kita bisa mencontoh bagaimana mereka bangun sektor industrinya, terutama industri-industri di daerah," ujar Bhima di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Bhima menuturkan, pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Indonesia saat ini dinilai belum berkualitas mengingat, meski ekonominya tumbuh, tetapi penyerapan tenaga kerja di dalam negeri justru menurun.

"Pada waktu awal, diharapkan elastisitas PDB terhadap tenaga kerja bisa mencapai 225.000 orang per 1 persen pertumbuhan ekonomi. Tapi sekarang, 1 persen pertumbuhan ekonomi hanya mampu menciptakan 110.000 lapangan kerja baru," sebut Bhima.

Bhima juga menilai, minimnya pengembangan industri dan minimnya serapan tenaga kerja dalam negeri akibat dari minimnya dukungan pemerintah daerah yang kurang mengoptimalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk pembangunan di daerah-daerah.

‎"Respons daerah lambat. Di DKI Jakarta terparkir Rp 13,95 triliun, di Jawa Barat Rp 8,03 triliun, Jawa Timur Rp 3,95 triliun, Riau Rp 2,87 triliun," kata Bhima.

Kompas TV Jelang 2 Tahun Jokowi-JK, Pemberantasan Pungli Mencuat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com