Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang bagi Pelonggaran Moneter Masih Berlanjut hingga Tahun Depan

Kompas.com - 21/10/2016, 09:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejalan dengan perkiraan Bahana Securities, ruang bagi pelonggaran moneter masih terbuka.

Hal ini dilihat dari hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia kemarin yang memutuskan untuk memotong suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen. 

Pemotongan tersebut untuk mendorong pertumbuhan kredit yang pada akhirnya akan menopang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi ke depan.

Ekonom Bahana Securities, Fakhrul Fulvian, mengatakan, dengan langkah yang diambil BI, ruang bagi pelonggaran moneter masih akan berlanjut hingga akhir 2017.

"Dengan inflasi yang stabil rendah hingga akhir tahun, rupiah yang menguat serta neraca perdagangan yang menunjukkan perbaikan, ruang pelonggaran masih ada," kata Fakhrul dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Jumat (21/10/2016).

Fakhrul memperkirakan, inflasi pada tahun ini akan berada di level 3,3 persen sejalan dengan Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada tahun ini akan mendekati batas bawah target sasaran inflasi antara 3 persen dan 5 persen.

Dari sisi neraca perdagangan, defisit neraca perdagangan yang terburuk sudah terlampaui dan saat ini perdagangan Indonesia memasuki tahapan perbaikan.

Hal ini juga diyakini oleh Bank Indonesia, dalam statement-nya yang menyatakan adanya pemulihan ekonomi di Eropa dan India diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, walaupun ekonomi Amerika diperkirakan tumbuh lebih lambat daripada yang diekspektasikan.

"Untuk yang pertama setelah beberapa kali RDG, BI menyinggung tentang positifnya perkembangan pertumbuhan di India. Ini menandakan adanya beberapa hal positif yang mulai terbangun," kata Fakhrul.

Fakhrul menambahkan, dalam rilis, BI juga sudah mengganti pernyataannya tentang perekonomian global menjadi pemulihan ekonomi global yang masih berlangsung lambat dan tidak merata.

Menurut dia, hal ini menunjukkan sesungguhnya ada optimisme yang tengah terbangun dalam perekonomian.

Data IMF pada Juni 2016 menunjukkan total nilai perdagangan dunia hanya melambat sebesar 3,95 persen secara tahunan, dibandingkan posisi Desember 2015, melambat sebesar 13,3 persen secara tahunan.

Sementara itu, volume perdagangan dunia melambat 3,4 persen secara tahunan dibandingkan posisi Desember yang melambat sebesar 11,4 persen.

(Baca: BI 7 Day Reverse Repo Rate Turun Jadi 4,75 Persen)

Kompas TV Ini Dia Sejarah Pergerakan BI Rate
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com