Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Penawaran Obligasi Korporasi Tembus Rp 120 Triliun Tahun Ini

Kompas.com - 24/10/2016, 17:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, pertumbuhan kredit hingga semester I 2016 masih dalam tren menurun.

Menurut BI, penurunan pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional dan turunnya permintaan kredit.

Hal itu dipaparkan Gubernur BI Agus DW Martowardojo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (24/10/2016).

Agus menjelaskan, sejak kuartal I 2016 hingga kuartal III 2016 pertumbuhan kredit masih terpantau rendah. Bahkan, secara kalender atau year to date (ytd), pertumbuhan kredit hanya 2,2 persen.

"Yang ingin kami sampaikan adalah pertumbuhan kredit rendah karena ekonomi dunia lemah dan perbankan lebih hati-hati karena NPL (non performing loan/rasio kredit bermasalah) meningkat," kata Agus.  

Agus mengungkapkan, pertumbuhan kredit yang terjadi di Indonesia memang relatif tidak tinggi. Akan tetapi, pertumbuhan kredit di Tanah Air masih lebih baik apabila dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

"Dibandingkan negara-negara ASEAN lain, hanya Filipina yang lebih tinggi. Malaysia, Thailand, dan Singapura lebih rendah," tutur Agus.

Namun demikian, imbuh Agus, meskipun pertumbuhan kredit masih cenderung rendah dan lambat, hal sebaliknya terjadi pada pertumbuhan obligasi korporasi. Agus menyatakan, pertumbuhan obligasi korporasi malah meningkat.

"Pertumbuhan obligasi korporasi meningkat baik sekali karena memanfaatkan tingkat bunga yang lebih rendah. Kami perkirakan Rp 120 triliun dari obligasi korporasi yang diterbitkan tahun ini," ujar Agus.

Agus mengungkapkan, penerbitan obligasi korporasi hingga September 2016 lalu tercatat sudah mencapai Rp 80 triliun dan diharapkan mencapai Rp 120 triliun hingga akhir tahun 2016.

Sehingga, meski pertumbuhan kredit menurun namun dalam saat yang sama pertumbuhan terjadi di instrumen pasar modal.

"Instrumen beda. Pertumbuhan kredit turun, tapi instrumen pasar modal meningkat," jelas Agus.

(Baca: Penerbitan Obligasi Korporasi di Indonesia Masih Tertinggal dari Negara Lain)

Kompas TV Bank Indonesia: Waspada Rupiah Terlalu Kuat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com