Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Sinergi Bisnis, Bank Muamalat Gandeng Sahid Group

Kompas.com - 25/10/2016, 15:50 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna memperluas jangkauan produk dan jasa perbankan syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk melakukan kerja sama dengan Sahid Group.

Adapun cakupan kerja sama tersebut melingkupi pembiayaan bidang usaha pendidikan, pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pengelolaan keuangan serta korporasi milik Sahid Group.

Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman menuturkan, dengan ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Bank Muamalat dengan Sahid Group, maka Bank Muamalat akan terlibat secara penuh dalam kerja sama ini.

"Bank Muamalat akan terlibat dalam cakupan pembiayaan bidang usaha pendidikan pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pengelolaan keuangan serta korporasi milik Sahid Group," ujar Endy di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Menurutnya, kerja sama yang dilakukan selain memiliki nilai ekonomi juga memperkuat ikatan sejarah antara Bank Muamalat dan Sahid Group.

"Karena Sukamdani Sahid Gitosardjono adalah salah satu tokoh di balik berdirinya Bank Muamalat,” ujar Endy.

Sementara itu, pendiri Sahid Group Sukamdani Sahid Gitosardjono mengatakan, kerja sama pihaknya dengan Bank Muamalat diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelaku bisnis lainnya.

Sebab, bagi hasil yang ditawarkan bank syariah cenderung tetap. Tidak fluktuatif seperti bank konvensional.

"Selain itu, dengan kerja sama ini dapat menunjukkan kepercayaan kami sebagi pihak pebisnis terhadap kapasitas Bank Muamalat sebagai bank syariah yang semakin fokus memberikan layanan ritel," ungkap Sukamdani.

Sukamdani berharap, kedepan dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini dapat segera diwujudkan sehingga dapat menjadi praktik sosialisasi yang baik dan jelas mengenai kelebihan menggunakan jasa layanan perbankan syariah. 

“Selama ini pebisnis dan masyarakat umum belum cukup paham dengan bank syariah. Melalui kerjasama ini, kami yakin akan menjadi pertimbangan bagi pebisnis untuk beralih ke sistem pembiayaan syariah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com