Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Tidak Beri Akses Fasilitas Kredit kepada Buruh?

Kompas.com - 25/10/2016, 18:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Perbankan dinilai abai terhadap pemenuhan hak-hak buruh, menurut studi yang dilakukan oleh Koalisi Responsibank.

Meski tidak memiliki hubungan secara langsung dengan para pekerja di sektor industri, bank secara tidak langsung memiliki tanggung jawab terhadap pemenuhan hak-hak pekerja melalui kebijakan kredit dan investasi yang mereka terapkan.

Khoirun Ni’mah, Program Manager International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) mengatakan, hasil studi tersebut menunjukkan bahwa bank tidak memainkan peran berarti dalam mempengaruhi kebijakan perburuhan di perusahaan di mana bank memberikan fasilitas kredit.

Bahkan, bank cenderung mengabaikan posisi serikat buruh dalam proses pemberian kredit. Peranan perbankan juga tidak terlihat ketika terjadi permasalahan perburuhan di dalam perusahaan.

Hal ini terlihat dalam studi kasus atas PT Jaba Garmindo dan PT Panarub Industry.

"Sebelum diputuskan pailit pada tahun 2015, PT Jaba Garmindo telah merumahkan 6.000 buruh, PT. Panarub Industri juga melakukan hal yang sama dengan dalih efisiensi," ujar Ni’mah dalam pernyataan resmi, Selasa (25/10/2016).

Menurut Ni’mah, sesuai dengan temuan studi kasus tersebut, sepanjang proses pengajuan gugatan pailit dari bank ke pihak PT Jaba Garmindo, pihak perbankan tidak pernah berinisiatif untuk berdialog dengan pihak buruh untuk menyelesaikan persoalan hak-hak pekerja.

Pihak bank, dalam hal ini Bank UOB, bahkan mengeksekusi jaminan milik perusahaan yang dijaminkan kepada pihak bank dan lepas tangan atas persoalan upah buruh yang belum dibayarkan.

Pengawasan OJK

Rotua Nuraini Tampubolon, perwakilan Koalisi ResponsiBank Indonesia, mengatakan bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa OJK harus melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap kinerja dan kebijakan perbankan di Indonesia.

Menurut dia, Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan perlu direvisi untuk mendorong komitmen bank terhadap pemenuhan HAM.

"Di sisi lain, bank harus menunjukkan komitmen untuk memperhitungkan masalah ketenagakerjaan sebagai bagian dari kebijakan pembiayaan," pungkas dia.

Kompas TV Kredit Perbankan Belum Menjangkau Nelayan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com