Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Gandeng Empat BUMN Gagas Tol Laut Logistik

Kompas.com - 25/10/2016, 19:55 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan menggandeng empat perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggagas tol laut logistik.

Empat BUMN itu yakni PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) dengan anak perusahaan PT Multi Terminal Indonesia (MTI), PT Pelni dengan anak Perusahaan PT Pelni Logistik, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), dan PT Perikanan Nusantara (Perinus).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tol laut logistik ini bertujuan untuk menyediakan bahan pokok di daerah khususnya, di Natuna.

Salah satu tujuan tol laut logistik adalah menekan disparitas harga.  "Nantinya harga-harga akan stabil dan suplai  barang sejari-hari menjadi lebih baik," ujar Budi Karya di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa (25/10/2016). 

Budi Karya menuturkan, tol laut logistik ini beroperasi dua kali selama sebulan dengan trayek Jakarta-Natuna-Tarempa-Jakarta. 

Dalam operasionalnya, MTI bertugas untuk memindahkan barang dari peti kemas ke kapal. Kemudian, Pelni Logistik akan menyiapkan kapal.

Sementara, RNI akan menyediakan bahan pokok dan Perinus akan menyuplai ikan dari Natuna ke Jakarta. 

"Kami akan mengirimkan ke Natuna  sembilan bahan pokok dan beberapa kebutuhan. Sebaliknya,  kita dengan Perinus mengumpulkan ikan yang diperoleh dari Natuna dengan jumlah tonase yang besar dan dikirimkan ke Jakarta," imbuh dia. 

Budi Karya berharap tol laut logistik dapat meningkatkan perekonomian di daerah Natuna.

Sebagai informasi, kapal yang digunakan dalam tol laut logistik yakni Kapal KM Caraka Jaya Niaga III-4. 

Kapal tersebut memiliki bobot besar yaitu 3.000 DWT, sehingga diharapkan mampu mengatasi segala kondisi cuaca untuk menjamin kepastian jadwal kapal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com