Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendes Sebut Transmigrasi Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Luar Jawa

Kompas.com - 26/10/2016, 05:40 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan, transmigrasi menjadi motor penggerak ekonomi luar Jawa.

Menurut Eko, program transmigrasi sudah lama dilakukan dan menorehkan hasil yang signifikan. Sudah ada 1.100 lebih desa mandiri yang asalnya dari daerah transmigrasi.

"Ada 114 ibukota kabupaten juga asalnya dari kawasan transmigrasi. Bahkan ada 2 ibukota provinsi termasuk Kaltara (Kalimantan Utara) yang dulunya hutan sekarang maju karena adanya transmigrasi," ujarnya dalam keterangan resmi kepada Kompas.com, Selasa (25/10/2016).

Hal itu dikatakan Mendes saat menyambut kedatangan 175 kepala keluarga (KK) transmigran di Desa Sepunggur Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara.

Mendes Eko meyakini, sebanyak 175 KK transmigran yang telah ditempatkan di Kaltara tersebut akan mampu menyulap kawasan tersebut menjadi desa maju. Terlebih, kawasan tersebut berada di tanah yang subur dan tidak kekurangan air.

"Transmigrasi kalau dulu bisa menciptakan lebih dari 1.000 desa mandiri, saya harapkan transmigran di Kaltara juga punya keyakinan bahwa daerah ini bisa menjadi kota maju dan mandiri. Karena saat ini, ada sebanyak 17 kementerian yang juga akan mengeroyok transmigrasi," ujarnya.

Di Kaltara

Senada dengan hal tersebut, Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie mengatakan, transmigrasi di Kaltara sudah ada sejak Tahun 1950-an. Ia mengakui, Keuletan dan ketekunan transmigran telah teruji keberhasilannya.

Manfaatnya pun tidak hanya berefek pada pengembangan wilayah namun juga aktivitas ekonomi masyarkat setempat.

Menurut dia, penduduk Kalimantan Utara jumlahnya 700 ribu, sangat sulit mengakselerasikan pembangunan dengan wilayahnya yang sangat luas. Transmigrasi di Kaltara mampu meningkatkan pemerataan daerah.

"Isu transmigrasi memang rentan isu politisasi, maka harus ada sosialisasi untuk masyarakat yang belum memahami transmigrasi," ujarnya.

Dari data Kementerian Desa PDTT jumlah transmigran yang ditempatkan di Satuan pemukiman Desa Sepunggur adalah sebanyak 175 KK.

Diantaranya 100 KK transmigran asal Jawa Tengah, 50 KK dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan 25 KK merupakan transmigran dari daerah setempat.

Mayoritas transmigran berpendidikan SD dan SMP dengan pekerjaan awal sebagai petani. Meski demikian, beberapa di antaranya juga ada yang mengenyam pendidikan tinggi seperti D3 dan S1, bahkan diantaranya ada yang bekerja sebagai TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com