Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Mana Larinya Uang Tebusan "Tax Amnesty"?

Kompas.com - 29/10/2016, 16:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga akhir pekan ini jumlah uang tebusan program pengampunan pajak yang tercatat dalam sistem Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan telah menembus Rp 97 triliun. Sementara itu harta yang dideklarasikan sudah mencapai di atas Rp 3.800 triliun.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Hestu Yoga Saksama mengatakan, uang tebusan dari program tax amnesty otomatis masuk sebagai penerimaan pajak.

"Tebusan yang sebesar Rp 97 triliun itu menjadi bagian dari realisasi penerimaan pajak yang saat ini mencapai sekitar Rp 850 triliun," kata Hestu dalam diskusi yang digelar di Nusantara IV DRP, Jakarta, Sabtu (29/10/2016).

Dia mengatakan, pada tahun ini pemerintah menargetkan penerimaan pajak dalam APBNP 2016 sebesar Rp 1.355 triliun. Adapun target tebusan masuk dari amnesti pajak hingga 31 Desember 2016 sebesar Rp 165 triliun.

"Pertanyaan menggelitik, dan ini masyarakat secara umum menanyakan kemana larinya uang pajak?" kata Hestu.

Menurut dia, pertanyaan ini sangat dilematis bagi Direktorat Jenderal Pajak. Sebab, sebutnya, Direktorat Jenderal Pajak hanya lah institusi yang bertugas untuk mengumpulkan pajak dari masyarakat sebagai penerimaan negara.

"Penggunanya bukan di kami. Seharusnya kami mendorong institusi atau lembaga lain yang menggunakan anggaran ini yang bicara," kata Hestu.

Misalnya, sambung dia, Kementerian Pendidikan seharusnya menyampaikan kepada masyarakat bahwa bantuan operasional sekolah ini diberikan dari pajak yang dibayar masyarakat.

Contoh lain, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga semestinya mengumumkan kepada masyarakat bahwa jalan dan jembatan yang dibangun ini dari APBN. APBN tersebut berasal dari uang rakyat dalam bentuk pajak.

Demikian juga dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) yang juga mendapatkan suntikan dana dari APBN.

"Termasuk bupati/Gubernur/kepala daerah karena mereka juga menerima Dana Alokasi Umum/Khusus dari APBN," ujar Hestu.

"DJP enggak bisa bilang ke mana uang pajak ini, karena bukan kami yang melaksanakan program pendidikan, membangun jembatan dan jalan, serta jaminan kesehatan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com