Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Keluhkan Biaya Tabungan Tinggi, Apa Kata Perbankan?

Kompas.com - 31/10/2016, 17:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengeluhkan tingginya biaya tabungan yang dikenakan oleh perbankan. Dampaknya, tanpa sadar saldo tabungan yang lama tak aktif tiba-tiba berkurang drastis.

Pada acara Peringatan Hari Menabung Sedunia, Jokowi mengingatkan kepada seluruh pimpinan perbankan terkait tingginya biaya tabungan. Kondisi itu akan mengakibatkan saldo tabungan masyarakat bisa terkuras.

"Kalau tabungan kecil lalu tidak diisi lagi, tabungannya tergerus biaya," ujar Jokowi dalam sambutannya, Senin (31/10/2016).

Lalu, apa kata kalangan perbankan terkait tingginya biaya tabungan ini?

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono menjelaskan, ada banyak jenis tabungan yang ditawarkan oleh perseroan, sehingga biaya tabungannya pun beragam.

"Ada beberapa tabungan yang biayanya kita bebaskan, contohnya tabungan Simpel (Simpanan Pelajar), kemudian tabungan yang dipakai untuk penyaluran bantuan sosial itu juga dibebaskan," jelas Maryono.

Maryono mengungkapkan, untuk tabungan yang diperuntukkan bagi segmen nasabah menengah ke atas, perseroan mengenakan biaya tabungan. Biaya tersebut disesuaikan dengan jumlah tabungannya.

Maryono mengaku pihaknya akan melakukan kajian terkait kemungkinan penurunan biaya tabungan.

Akan tetapi, ia menyatakan biaya tabungan akan tetap diberlakukan bagi tabungan segmen menengah ke atas.

"Nanti kita akan lihat. Yang akan kita turunkan adalah tabungan untuk masyarakat golongan menengah ke bawah, tapi kalau menengah ke atas itu akan tetap kita berikan biaya," ungkap Maryono.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Ahmad Baiquni menjelaskan, perseroan tidak mengenakan biaya tabungan terhadap produk Tabunganku.

Produk tersebut adalah produk tabungan dasar atau Basic Saving Account yang ditawarkan perseroan.

"Untuk produk tabungan, dengan adanya sinergi Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara) nanti ada beberapa biaya yang turun," tutur Baiquni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com