Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Luhut Dorong Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik

Kompas.com - 02/11/2016, 17:17 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mendukung program pengolahan sampah menjadi energi listrik (waste to energy). Program tersebut merupakan gagasan dari Kedutaan Besar Denmark. 

"Denmark kasih solusi waste to energi. Itu ternyata bagus. Harga listrik yang dikeluarkan sebesar 13-16 sen per kwh, lebih tinggi dari harga listrik yang dihasilkan oleh batubara sebesar 9 sen per kwh," ujar Luhut saat ditemui di Hotel Pullman Jakarta, Rabu (2/11/2016).

Luhut mengungkapkan, terdapat sejumlah kota di Indonesia yang nantinya menerapkan waste to energy antara lain Solo dan Semarang.

"Di semarang itu dayanya 1,3 MW. Nanti segera di Solo sebesar 7,5 MW dan seterusnya. Itu akan berkembang terus ke depan," imbuh dia.

Menurut dia, program waste to energi dapat memberikan solusi penanganan sampah di Indonesia. Saat ini, kata dia, terdapat sebanyak 8 miliar sampah plastik di Indonesia. 

"Program waste to energy sangat membantu. Saya beri contoh di Solo, 1.000 ton sampah setiap hari hilang berkat program tersebut. Selesai satu masalah," imbuh dia. 

Deputi I Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Kemaritiman Arif Havas Oegroseno menambahkan, meskipun harga lebih mahal, tetapi listrik dari sampah dapat mengurangi polusi udara dari batu bara.

"Jadi pilih polusi batu bara atau milih tidak polusi. Kita kan melihat dalam konteks yang besar, yaitu mengurangi dampak cost penanganan sampah. Jangan cuma lihat mikronya, ini kan buat startup. Kalau sampahnya banyak harga listriknya tentu juga berkurang," katanya.

Sekadar informasi, Kementerian Koordinar Kemaritiman bekerja sama dengan Kedutaan Besar Denmark dan Bank Dunia menggelar forum untuk membahas solusi penanganan sampah di Indonesia.

Forum tersebut digelar pada 1-3 November 2016 dengan melibatkan 200 peserta dari berbagai negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com