Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Tak Mau, "Digital Banking" Akan Kuasai Perbankan

Kompas.com - 02/11/2016, 19:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemajuan dan inovasi teknologi yang pesat dan beragam turut memengaruhi industri perbankan.

Untuk tetap dapat memberikan pelayanan dan produk terbaik kepada nasabah, perbankan harus inovatif dalam menciptakan produk dan layanan sejalan dengan majunya teknologi.

R Andi Kartiko Utomo, Head of E-banking & Non Traditional Channel PT Bank QNB Indonesia Tbk, menyatakan, perkembangan dunia digital di Indonesia sangat pesat.

Pada tahun 2015 saja, sekira 43 persen warga Indonesia sudah memiliki akses kepada ponsel pintar alias smartphone.

"70 sampai 80 persen sudah terhubung dengan hal-hal yang berhubungan dengan digital," kata Andi ketika berbincang dengan wartawan di kantornya di Jakarta, Rabu (2/11/2016).

Menurut Andi, dengan fakta tersebut, maka preferensi nasabah akan produk dan layanan perbankan kini tidak lagi terpaku pada kehadiran kantor cabang.

Memanfaatkan majunya teknologi, nasabah kini lebih menyukai apabila layanan dan produk perbankan terintegrasi dengan dunia digital.

Oleh sebab itu, perbankan harus mengembangkan digital banking. Tak hanya memudahkan nasabah, digital banking juga akan memberikan keuntungan pula bagi perbankan, salah satunya dalam hal efisiensi.

Pasalnya, kata Andi, membuka dan mengoperasikan kantor cabang membutuhkan biaya yang besar.

Selain itu, jangkauan kantor cabang pun cenderung terbatas dan kini semakin ditinggalkan pula oleh nasabah.

"Akhirnya mau tidak mau, suka tidak suka, digital banking akan menguasai," tutur Andi.

Menurut dia, dalam mengembangkan digital banking, QNB Indonesia mengedepankan 3 S, yakni secure (keamanan), simple (layanan harus sederhana dan tak bertele-tele), serta swift (layanan harus cepat).

Dengan prinsip tersebut, digital banking dapat melayani kebutuhan nasabah dengan baik. Meskipun demikian, sejalan dengan perkembangan digital banking, kantor dan sumber daya manusia tetap dibutuhkan.

Akan tetapi, perannya sedikit mengalami pergeseran. "Kantor itu hanya untuk meeting point (tempat bertemu) dan menjalin relasi antara perbankan dengan nasabah. Customer service juga pastinya dibutuhkan," ungkap Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com