Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Peringatkan Pendapatan Iklan Bakal Anjlok

Kompas.com - 03/11/2016, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC.com

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Raksasa teknologi Facebook Inc memperingatkan kemungkinan adanya penurunan pendapatan iklan secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang.

Direktur Keuangan Facebook David Wehner menyatakan, ada batasan jumlah iklan yang dapat ditempatkan pada linimasa pengguna.

Dengan adanya pernyataan ini, saham Facebook pada perdagangan Rabu (2/11/2016) waktu setempat sempat merosot 7 persen.

Pernyataan ini pun diumumkan setelah Facebook melaporkan laba sebesar 2,4 miliar dollar AS pada kuartal III 2016, melonjak 166 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg menyatakan kinerja laba tersebut merupakan kinerja keuangan kuartalan yang amat baik. Namun, perjalanan bisnis Facebook tak selamanya mulus pada tahun 2016 ini.

Dalam beberapa bulan terakhir, Facebook meminta maaf karena secara tak adil menghapus beberapa konten layanannya.

Facebook pun mengaku selama bertahun-tahun secara berlebihan telah mengestimasi rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna untuk menonton video.

Para analis menyatakan proyeksi penurunan pendapatan iklan Facebook dapat mendorong bisnis untuk berinvestasi pada cara lain untuk memperoleh uang.

"Mereka telah mencapai batas frekuensi iklan pada linimasa, sehingga mereka akan mencari pertumbuhan pendapatan dari area-area lainnya, seperti pricing, user engagement, dan pertumbuhan berbasis pengguna," jelas Josh Olson, analis di Edward Jones.

Facebook kini tengah mencoba proyek-proyek yang berpotensi mendatangkan laba, seperti marketplace yang memungkinkan pengguna untuk menjual barang.

Facebook juga bereksperimen pada aplikasi pesan singkatnya, dengan harapan perusahaan bisa menggunakannya untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Kompas TV Facebook, Twitter, & Yahoo Diduga Mengemplang Pajak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC.com



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com