Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacu Perkembangan Ekonomi Kreatif, Kota Malang Gelar Festival Mbois

Kompas.com - 03/11/2016, 20:54 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang Jawa Timur menggelar Festival Mbois, Kamis (3/11/2016). Kata mbois dipilih karena mbois merupakan bahasa lokal Malang yang menunjukkan sesuatu yang keren.

Festival yang akan berlangsung selama satu bulan ke depan itu bertujuan meningkatkan potensi ekonomi kreatif yang ada di Kota Malang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Tri Widyani mengatakan, potensi ekonomi kreatif di Kota Malang cukup besar.

Berdasarkan cacatan sementara, ada sekitar 3.000 lebih potensi pelaku ekonomi kreatif di Malang.

Namun begitu, keberadaan para pelaku ekonomi kreatif itu masih terpisah. Sehingga melalui festival Mbois, semua pelaku ekonomi kreatif bisa saling bersinergi.

"Ibarat lidi, lidi itu lebih berguna dan bermanfaat kalau berbarengan. Dengan Festival Mbois ini kami berharap mereka bisa berkolaborasi. Bisa bersinergi untuk membangun ekonomi kreatif," katanya.

Tidak hanya itu, untuk mewujudkan Kota Malang sebagai kota kreatif dunia, ia juga berencana membangun kolaborasi pelaku ekonomi kreatif dengan sejumlah perusahaan dan para akademisi.

"Kita juga bekerja sama dengan bank. Untuk memudahkan para startup," jelasnya. Tri mengaku sangat optimis dalam mengembangkan ekonomi kreatif ini. Sebab potensinya belum banyak dimanfaatkan.

Ada 16 sektor ekonomi kreatif yang terus dipacu perkembangannya oleh Pemerintah Kota Malang.

"Jadi produknya dipasarkan. Kreatifnya ditingkatkan. Orangnya dikompetisikan. Itu untuk mempersiapkan Kota Malang menjadi kota kreatif," katanya.

Pemerintah Kota Malang juga masih berupaya mendirikan Malang Creative Center.

Ketua Pelaksana Festival Mbois, Ardiansyah Rahmat Akbar mengatakan, selama ini sudah banyak pelaku ekonomi kreatif yang memasarkan produknya ke luar negeri.

"Pelaku ini secara sendiri-sendiri sudah berjalan, sudah memasarkan produknya ke tingkat internasional," katanya.

Ada sejumlah sektor ekonomi kreatif yang menonjol di Kota Malang. Seperti kuliner, film video animasi, game dan aplikasi serta design komunikasi visual.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com