Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Startup" Ini Fasilitasi Petani untuk Jual Produk Pertanian lewat Internet

Kompas.com - 04/11/2016, 06:09 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perkembangan dunia digital informasi bisa menjadi salah satu jawaban tantangan zaman pada era saat ini. Di antaranya, hal itu menjawab persoalan pangan di Indonesia yang sesekali masih dihantui masalah rantai distribusi yang terlalu panjang dan berakibat pada lonjakan harga.

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) startup asal Bandung, yaitu Limakilo.id, kemudian menjual hasil pertanian melalui situs internet.

Berawal dari kompetisi hackathon yang diinisiasi oleh Code4Nation dan Kantor Staf Pemerintahan (KSP), Limakilo.id berhasil menjadi pemenang dalam kompetisi tersebut dengan tema penyelesaian masalah pangan di Tanah Air.

Pada kali ini, Kompas.com berkesempatan mewawancarai salah satu pendiri Limakilo.id, yaitu Arif Setiawan. Berikut petikannya:

Kapan mulai terbentuk Limakilo.id, dan mengapa diberi nama Limakilo?

Berawal dari diadakannya lomba Hackathon Merdeka 1.0 yang diadakan oleh Code4Nation dan Kantor Staf Presiden (KSP) yang mengusung masalah pangan di Indonesia pada Agustus 2015. Nama Limakilo diartikan sebagai simbol fair trade antara konsumen dan petani.

Siapa saja yang terlibat dalam Limakilo.id?

Saya (Arif Setiawan) dan Walesa Danto yang memang memiliki latar belakang di bidang IT; dan biar ada sentuhan dari sisi bisnis, mengajak Lisa Ayu Wulandari, dengan background manajemen bisnis, untuk ikut dalam lomba tersebut.

Bagaimana keterlibatan petani di Limakilo.id?

Petani terlibat sebagai partner dengan sistem bagi hasil. Kami melakukan edukasi kepada mereka mulai dari peminjaman modal, pengelolaan bisnis pertanian, pengolahan pasca-panen hingga penjualan, packing, hingga pengiriman. Setiap produk yang ditampilkan di Limakilo.id dicantumkan dari mana dan dari siapa produsen atau petaninya. Saat ini petani yang bergabung ada dari Brebes, Bandung, Yogyakarta, dan akan menyusul (dari) Jawa Timur.

Bagaimana sistem jual beli di Limakilo.id?

Untuk penjualan, pada awalnya kami hanya menggunakan sistem pre-order secara mingguan. Petani yang bisa menjual barangnya hanyalah petani binaan dari Limakilo. Ketika ada pesanan di website, maka kami akan menghubungi petani untuk melakukan packing dan pengiriman. Namun, untuk saat ini, sudah ada fitur forum jual beli yang dapat dimanfaatkan untuk jalur penjualan dari petani mana pun. Pembelian dapat dilakukan di website Limakilo.id seperti pembelian pada platform e-commerce.

Untuk permodalan, berapa yang digelontorkan dalam bisnis ini, dan apa keuntungan yang didapatkan Limakilo.id?

Untuk modal awalnya kami menggunakan uang pribadi dari ketiga co-founder, dengan nilai masih di bawah Rp 100 juta. Setelah beberapa bulan berjalan kami akhirnya mendapatkan suntikan modal dari venture capital, East Ventures. Sementara itu, keuntungan diambil dari biaya transaksi pembelian.

Sudah berapa yang melakukan aktivitas jual beli di Limakilo.id?

Untuk saat ini, kami masih fokus untuk memperkuat proses logistik dan operasionalnya, jadi masih kami batasi di angka 500 kilogram per minggu. Untuk pengguna, jumlahnya sudah lebih dari 2.000 (nama) di wilayah Jabodetabek.

Apakah ada rencana bisnis ke depan?

Kami akan terus mengembangkan usaha, tidak hanya komoditas bawang merah. (Kami juga akan) memperluas cakupan bisnis hingga dapat bermanfaat bagi semua petani di Indonesia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com