Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Minta Pemerintah Percepat Industrialisasi Sektor Perikanan

Kompas.com - 07/11/2016, 12:33 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bidang kelautan dan Perikanan, Senin (7/11/2016)

Rakernas ini digelar dalam rangka untuk membahas implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan industri Perikanan.

Wakil Ketua Umum Kadin bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan, implementasi aturan tersebut sangat penting karena dapat berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar hasil perikanan. 

"Implementasi aturan itu juga untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan percepatan industri perikanan nasional," ujar Yugi. 

Menurut dia, pemerintah harus juga memperhatikan infrastruktur seperti, sarana jalan.

"Ketersediaaan energi gas dan listrik untuk sektor perikanan juga harus memadai. Sehingga bisa meyakinkan investor tentang keberpihakan pemerintah terhadap investasi baru," ujarnya.

Yugi mengungkapkan, dalam Rakernas tersebut terdapat tujuh hal yang menjadi pembahasan, di antaranya peningkatan produksi perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan hasil perikanan hingga  percepatan peningkatan jumlah dan kompetensi sumber daya manusia.

Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Oleh karena itu, ke depannya sektor kelauatan dan perikanan bisa menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. 

"Kami juga apresiasi langkah pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang telah canangkan dan prioritaskan poros maritim. Tentunya hal tersebut tidak mudah diwujudkan. Oleh karena itu, kita harus bersinergi untuk wujudkan hal tersebut," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com