Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Pariwisata, Menhub Kembangkan Pelabuhan Penyeberangan Padangbai

Kompas.com - 08/11/2016, 08:19 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi provinsi Bali pada Senin (7/11/2016). Dalam kunjungannya, Budi Karya meninjau Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem, Bali. 

Budi Karya mengatakan, akan mengembangkan Pelabuhan Padangbai untuk menjadi pelabuhan wisata di Bali. Itu dilakukan karena, sektor pariwisata merupakan tulang punggung perekonomian Bali.

"Untuk itu kami harus segera menyelesaikan proses-proses agar pelabuhan ini dapat menjadi bagian dari peningkatan potensi pariwisata khususnya di kabupaten Karangasem,?" ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, di Jakarta, Senin (7/11/2016).

Budi Karya menjelaskan, pengembangan nantinya yang dilakukan yakni mengkaji rute-rute baru untuk meningkatkan pergerakan angkutan di Pelabuhan Penyeberangan Padangbai. Salah satunya, pergerakan rute baru dari Gilimanuk langsung ke Padangbai. Hal tersebut, untuk  membantu mengurai kepadatan di pelabuhan Gilimanuk.

"Tadi disampaikan, paling parah terjadi macet di Gilimanuk hingga dua jam. Jadi kita akan upayakan cara misalnya, apa bisa langsung dari Gilimanuk ke sini," tutur mantan Direktur Angkasa Pura II ini.

Selain itu, Kemenhub akan menginventarisasi pelabuhan penyeberangan yang ada di Bali, untuk mencari bentuk yang ideal terkait pengelolaannya.

"Kita akan menginventarisir pelabuhan disini, apakah diserahkan (pengelolaannya) atau diperbaiki. Saya mau tahu sendiri masalahnya apa untuk ditindaklanjuti," tandasnya.

Sekadar informasi, tren pergerakan penumpang, kendaraan, maupun muatan barang di pelabuhan penyeberangan Padangbai terus meningkat setiap tahunnya.

Pada tahun 2015 jumlah penumpang sebanyak 715 ribu penumpang turun dan 800.000 penumpang naik. Kemudian, kendaraan roda dua dan roda empat sebanyak 277.000 kendaraan turun dan 312.000 kendaraan naik. Bagasi sebannyak 957.000 barang turun, dan 1 juta barang naik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Terapkan Ekonomi Sirkular, Aqua Gandeng Ikatan Pemulung

Whats New
Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Inflasi Medis Kerek Pembayaran Klaim AXA Financial Indonesia

Whats New
Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Wirausaha Muda Butuh Tingkatkan Kompetensi, Program Bimbingan Jadi Solusi

Whats New
Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Whats New
Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com