Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Trump Menang Pilpres AS, Harga Emas "Kinclong"

Kompas.com - 08/11/2016, 11:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia diprediksi bakal menguat apabila kandidat dari Partai Republik Donald Trump memenangkan pilpres AS.

Pekan lalu saja, harga emas bersinar sejalan dengan besarnya kemungkinan Trump menjadi presiden AS pengganti Barack Obama.

Akan tetapi, pada Senin (7/11/2016) waktu setempat, harga emas turun 2 persen setelah Biro Investigasi Federal (FBI) menyatakan kandidat presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton tidak perlu ditindak secara hukum terkait skandal e-mail pribadinya.

Dengan kata lain, harga emas akan naik jika persentase kemungkinan kemenangan Trump meningkat.

Emas sudah lama menjadi aset aman yang dilirik investor ketika ada kondisi finansial yang tertekan.

Banyak investor khawatir akan kepemimpinan Trump di Gedung Putih lantaran tabiatnya yang susah diprediksi dan efeknya terhadap perekonomian global.

Trump sudah menuai kritik global terkait perjanjian perdagangan global.

Ini adalah salah satu alasan Citigroup memperingatkan bahwa pasar saham AS bisa turun 3 hingga 5 persen sesaat setelah Trump dinyatakan menang dan Deutsche Bank menyatakan pasar saham Eropa bisa merosot 10 persen.

PredictIt, platform taruhan politik, merilis angka probabilitas kemenangan masing-masing kandidat dan menemukan korelasi kuat 0,81 antara probabilitas kemenangah Trump dan harga emas dalam 60 hari terakhir.

Korelasi terdekat adalah 1, yang mengindikasikan eratnya hubungan. Semua hal tersebut menjelaskan mengapa bank investasi Societe Generale meyakini harga emas bisa menikmati penguatan hingga 1.400 dollar AS per ons jika Trump memenangkan pilpres AS.

"(Penguatan harga) lebih tinggi sangat mungkin terjadi," ungkap Robin Bhar, kepala riset logam mulia di Societe Generale dalam analisinya seperti dikutip dari CNN Money, Selasa (8/11/2016).

Bhar menyatakan jika Trump menang pilpres, maka harga emas bisa terus mengalami rally. Dengan demikian, harga emas pada akhir tahun diprediksi mencapai kisaran 1.450 hingga 1.500 dollar AS per ons.

Bhar menyoroti adanya kemungkinan yang tinggi terjadinya perubahan radikal yang dibawa oleh kemenangan Trump.

Menurut Bhar, janji-janji Trump untuk memangkas anggaran pemerintah dan kebijakan proteksionis maupun isolasi dapat meningkatkan ketidakpastian politik di kawasan seperti Eropa Timur dan Asia Tenggara.

Kompas TV Harga Emas di Atas Rp 600.000 per Gram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com