Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingginya Ketergantungan Sebabkan Industri Asuransi Syariah Stagnan

Kompas.com - 08/11/2016, 12:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan industri asuransi syariah di Indonesia cenderung masih stagnan. Pasalnya, pengetahuan masyarakat dan penetrasi asuransi konvensional saja masih rendah, termasuk pula asuransi syariah yang lebih rendah.

Direktur Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mochammad Muchlasin menyebut, ada beberapa isu utama yang menjadi permasalahan dalam IKNB syariah, termasuk di dalamnya asuransi syariah.

Salah satu masalah utama asuransi syariah adalah ketergantungan yang tinggi.

Muchlasin mengungkapkan, lebih dari separuh persentase distribusi asuransi syariah dilakukan melalui industri perbankan syariah, perusahaan pembiayaan syariah, maupun koperasi. Akhirnya, perkembangan asuransi syariah sangat bergantung pada industri-industri syariah tersebut.

"Sebanyak 60 persen distribusi asuransi syariah melalui perbankan syariah, perusahaan pembiayaan syariah, dan koperasi," ungkap Muchlasin dalam workshop bertajuk "Menakar Prospek Asuransi Jiwa Syariah di Tengah Dinamika Ekonomi 2017" di Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Hal yang sama terjadi pula di IKNB syariah. Muchlasin memaparkan, sumber dana pembiayaan syariah, yakni 89 persen, masih mengandalkan perbankan syariah.

"Sebanyak 60 persen investasi IKNB syariah pada produk pasar modal syariah dan 38 persen diinvestasikan pada produk perbankan syariah," jelas Muchlasin.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), kontribusi asuransi jiwa syariah per Agustus 2016 mencapai Rp 6,156 triliun.

Adapun pangsa pasar asuransi jiwa syariah terhadap keseluruhan industri asuransi jiwa mencapai 6,82 persen.

Sementara itu, aset asuransi jiwa syariah per Agustus 2016 mencapai Rp 26,573 triliun. Kontribusi aset tersebut baru mencakup 6,48 persen dibandingkan keseluruhan industri asuransi jiwa.

Kompas TV Ekonomi Syariah Kian Redup 2016, Kok Bisa?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com