Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitch: Pertumbuhan “Convenience Store” Indonesia Bakal Melambat

Kompas.com - 08/11/2016, 18:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga pemeringkatan internasional Fitch Ratings memandang prospek ekspansi operator-operator “convenience store” di Indonesia akan cenderung melambat pada tahun 2017.

Penyebabnya adalah pasar yang semakin penuh dan perubahan regulasi yang membuat diferensiasi semakin sulit.

Dalam laporannya, Selasa (8/11/2016), Fitch menyatakan convenience store telah berupaya meningkatkan jumlah gerai mereka sejak tahun 2016. Mereka juga tertekan dengan pertumbuhan gerai berformat kecil nan modern, seperti mini market.

“Gerai convenience store miliki PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart, AA-(idn)/Stabil), Lawson, jumlahnya telah berkurang dari 38 menjadi 36 pada semester I 2016.

PT Modern Internasional Tbk menargetkan untuk membuka 12 gerai baru pada tahun 2016 setelah menutup sekitar 20 gerai pada tahun 2015,” tulis Fitch dalam laporannya.

Fitch mengungkapkan prediksi pertumbuhan waralaba Alfamart dan PT Indomarco Prismatama akan terus tumbuh dengan kisaran lebih dari 1.000 gerai per tahun.

Adapun larangan dari pemerintah untuk menjual minuman beralkohol pada gerai ritel kecil pada April 2015 lalu dipandang telah menghapus salah satu perbedaan penting antara convenience store dengan mini market.

“Minuman beralkohol menyumbang lebih dari 15 persen penjualan convenience store. Fitch mengestimasi, larangan tersebut memukul penjualan,” jelas Fitch.

Sebelum larangan penjualan minuman beralkohol diberlakukan, risiko dan strategi bisnis convenience store mirip dengan restoran karena menawarkan makanan dan minuman siap santap, termasuk tempat-tempat duduk.

Dengan adanya larangan penjualan minuman beralkohol, maka convenience store menggeser fokus mereka ke makanan dan minuman siap santap, yang nyatanya harus menghadapi persaingan ketat dengan penjual makanan tradisional.

“Lebih fokus kepada penjualan barang-barang sehari-hari adalah strategi yang sulit dilakukan karena akan menghadapkan mereka pada mini market, sebuah segmen yang sudah sangat kompetitif dengan pemain-pemain utama yang membuka gerai dengan jarak yang saling berdekatan satu sama lain,” tulis Fitch.

Fitch menyatakan tidak mengekspektasi segmen convenience store akan berekspansi pada tahun 2017. Kecuali, muncul strategi baru untuk mendiferensiasi convenience store dengan gerai ritel kecil modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com