Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan SNI Jadi Strategi Tingkatkan Daya Saing

Kompas.com - 08/11/2016, 19:34 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat mengungkapkan, tantangan industri nasional ke depan semakin berat dengan masuknya era globalisasi, terutama dengan kecenderungan negara-negara membentuk kawasan ekonomi tersendiri, seperti CEPA dan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

“Sebagai bangsa yang besar dengan penduduk terbesar di Asia Tenggara, Indonesia melihat ini bukan hanya sekadar sebagai sebuah tantangan, tetapi ada peluang yang harus kita raih dan perjuangkan,” ujarnya dalam Pameran Indonesia Quality Expo (IQE) di Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Menurut Syarif, penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi salah satu strategi untuk meraih peluang sekaligus memenangkan persaingan pasar yang semakin ketat.

“Perindustrian dan standar merupakan satu bagian. Apalagi, Kemenperin punya tugas di RPJMN sampai tahun 2019 bahwa industri harus berdaya saing,” tuturnya.

Syarif mengungkapkan, produk yang saat ini cukup sulit untuk mencapai efisiensi dan standarisasi tinggi, di antaranya komponen otomotif dan perkapalan.

"Karena melalui standar akan lebih efisien untuk memproduksinya. Untuk itu, Pemerintah punya kepentingan untuk penerapan standardisasi,” ujarnya.

Syarif mengatakan, penerapan SNI ini perlu koordinasi kuat dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran dan membangun budaya standar di masyarakat Indonesia.

"Dengan momentum peringatan Hari Standar Dunia dan Bulan Mutu Nasional 2016, kami memberikan apresiasi kepada BSN atas penyelenggaraan Pameran IQE ke-4,” ungkapnya.

Menurut Syarif, standar dan penilaian kesesuaian, juga sebagai salah satu alat yang bisa digunakan untuk menyaring derasnya produk impor yang masuk ke pasar domestik.

Di sisi lain, dapat melindungi konsumen dari bahaya keamanan, kesehatan, keselamatan serta kelestarian lingkungan.

Sementara itu, Kepala BSN Bambang Prasetya menjelaskan, pihaknya berfokus untuk terus membina dan mengembangkan standardisasi di Indonesia.

"Kami terus mengembangkan SNI dan sistem penilaian kesesuaian yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan sehingga tercipta produk nasional yang berdaya saing, mendunia dan sekaligus membanggakan,” tuturnya.

Untuk itu, Bambang berharap, pameran IQE 2016 dapat menjadi spirit dan komitmen bersama para pemangku kepentingan untuk memajukan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com