Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Korupsi, India Tarik Peredaran Uang Kertas Pecahan Tertinggi

Kompas.com - 09/11/2016, 10:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

NEW DELHI, KOMPAS.com - India akan menarik peredaran uang kertas dengan denominasi tertinggi, yakni 500 dan 1.000 rupee.

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyatakan hal tersebut, di mana kedua denominasi uang tersebut ditarik dari tender legal mulai Rabu (9/11/2016).

Uang-uang kertas tersebut akan didepositkan di perbankan pada akhir Desember 2016.

Usai pengumuman mendadak tersebut, masyarakat India pun antri panjang di mesin setor tunai untuk menyetorkan uang kertas 500 dan 1.000 rupee mereka.

Langkah mengejutkan yang dilakukan Modi ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi janji pemilunya untuk mencegah penghindaran pajak dan pendapatan ilegal alias "uang gelap" yang ditempatkan di luar negeri.

Upaya serupa pernah dilakukan Bank Sentral Eropa (ECB) yang menarik peredaran uang kertas denominasi 500 euro untuk mencegah uang gelap.

Mengutip Bloomberg, Rabu, bank sentral India menyatakan ini adalah pertama kalinya sejak 1978 di mana pemerintah menarik peredaran uang dari pasaran.

Kepanikan masyarakat terlihat di New Delhi dan Mumbai, pusat komersial utama India. Para ekonom menyatakan, perbankan maupun sistem keuangan akan mengalami lonjakan likuiditas.

Mereka pun mencermati adanya dampak pada pertumbuhan dan inflasi, meski tidak berlangsung lama.

"Ini adalah risiko jangka pendek terhadap ekonomi, yang akan terus dicermati," ujar analis Citigroup Inc dalam laporannya.

Saat ini terdapat 16,5 miliar uang kertas pecahan 500 rupee dan 6,7 miliar uang kertas pecahan 1.000 rupee yang beredar di pasaran.

Hal ini diumumkan oleh deputi gubernur bank sentral India R Gandhi. Adapun bank sentral kabarnya akan menerbitkan uang kertas baru denominasi 2.000 rupee dan 500 rupee. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com