Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk "Holding" Migas, Begini Rencana Pembagian Kerja Pertamina dan PGN

Kompas.com - 10/11/2016, 14:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakin sebelum pergantian tahun bisa menyelesaikan holding minyak dan gas (migas) dan holding pertambangan.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, jika holding migas ini terbentuk, maka akan ada pembagian tugas antara PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS).

"Hulu di Pertamina, dan midstream sampai hilirnya itu ada di PGN. Jadi bisnisnya Pertamina yang ada gas itu diserahkan ke PGN," kata Aloysius di diskusi BUMN Outlook 2016 Depok, Jawa Barat, Kamis (10/11/2016).

Mengenai pembagian tugas ini, Aloysius berharap ada kesepakatan diantara kedua belah pihak. "Harus sudah ada kesepakatan. Kalau belum kami paksa," imbuh Aloysius.

Sayangnya, Aloysius tidak menjamin bahwa dengan terbentuknya holding migas harga gas bisa lebih murah. Pasalnya, harga gas dari satu lapangan dan lapangan lainnya berbeda-beda.

Selain itu ketersediaan infrastruktur yang timpang juga menjadi faktor yang membedakan harga gas.

"Tidak bisa di semua region itu satu harga. Kan infrastrukturnya beda-beda, sumbernya dari mana juga beda-beda kan," imbuh Aloysius.

Namun yang jelas, dengan adanya holding migas ini maka investasi yang harus dikeluarkan Pertamina maupun PGN menjadi lebih efisien.

Aloysius memperkirakan, penghematan investasinya mencapai 1,2 miliar dollar AS dalam lima tahun, atau sekira Rp 15,6 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com