Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Gudeg Kaleng Harus Ada di Semua Hipermarket, kalau Perlu Ekspor

Kompas.com - 11/11/2016, 16:14 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga saat ini, gudeg telah menjadi ikon kuliner Yogyakarta. Keberadaannya pun sangat mudah ditemukan di setiap sudut kota pelajar itu.

Berdasarkan sajiannya, gudeg terbagi dalam dua jenis, yakni gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg basah adalah gudeg yang proses pengolahannya hanya sampai perebusan sehingga masih berair. Penyajiannya pun menggunakan kuah santan.

Sementara itu, jenis gudeg basah masih harus ada pengolahan lanjutan. Proses lanjutannya berupa penumisan sehingga menjadi kering. Biasanya gudeg ini disajikan dengan beragam lauk, mulai dari tahu-tempe, telur, hingga ayam. Tidak ketinggalan juga, sambal goreng krecek.

Lezatnya kuliner daerah ini pun diakui Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito tak akan hilang dari ingatan.

Besarnya antusiasme penggemar gudeg pun menimbulkan komentar dari pengusaha properti ini. Menurut dia, gudeg yang kini dikemas dalam kalengan perlu didistribusikan lebih luas lagi untuk memenuhi hasrat penikmat gudeg.

"Saya minta gudeg kalengan harus ada di semua hipermarket," ujar Enggartiasto di Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Bahkan, Enggartiasto secara tegas mengatakan, jika ada hipermarket yang menolak untuk dimasuki produk gudeg kalengan, pihaknya tak segan-segan untuk menegurnya.

"Kalau ada yang tidak mau terima, baik-baik (hati-hati) saja," tandas Enggar.

Enggar juga meminta produsen gudeg kalengan yang ada di berbagai daerah untuk mencoba memasarkannya ke negara-negara tetangga yang banyak memiliki tenaga kerja asal Indonesia.

"Tahun depan kita akan dorong untuk ekspor ke negara-negara yang banyak TKI-nya, misal Timur Tengah, Malaysia, Hongkong, dan Taiwan," pungkas Enggartiasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com