Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Saing Industri Rotan Digenjot Lewat Bantuan Teknis dan Akses Pasar

Kompas.com - 15/11/2016, 20:59 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mendorong peningkatan daya saing industri rotan nasional mulai dari sektor hulu sampai hilir. Upaya strategis yang akan dilakukan, antara lain melalui bantuan teknik dan akses pasar.

“Dua upaya tersebut akan kami programkan, sehingga penghasil dan pengrajin rotan kita dapat bangkit kembali dan skalanya bisa diperluas. Misalnya, mengenai desain dan inovasi rotan akan kami arahkan kepada tren pengguna global saat ini,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi kepada Kompas.com, Selasa (15/11/2016).

Menurut Airlangga, bantuan teknik bisa meliputi pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan serta pemberian mesin dan peralatan.

Sedangkan, peningkatan akses pasar dapat melalui promosi ke negara-negara tujuan ekspor seperti keikutsertaan pada pameran tingkat internasional.

Airlangga menyampaikan, tantangan pelaku industri ini adalah munculnya produk substitusi rotan imitasi plastik yang mulai mengambil porsi rotan alam.

Untuk itu, diperlukan harmonisasi pelaku industri hulu dan hilir dalam penciptaan nilai tambah produk. “Saat ini, industri rotan harus ditingkatkan profitnya. Tanpa keuntungan, tidak akan sustainable. Industri rotan harus punya untung cukup untuk menanam kembali dan promosi,” ungkapnya.

Apalagi, sektor ini menjadi sumber penghidupan bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar di dunia. Sebanyak 85 persen bahan baku rotan di seluruh dunia dihasilkan oleh Indonesia, sisanya dari Filipina, Vietnam dan negara Asia lainnya.

"Daerah penghasil rotan di Indonesia berada di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua,” sebut Airlangga.

Sedangkan, sentra industri hilir rotan di Indonesia tersebar di beberapa kota seperti Cirebon, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jepara, Kudus, Semarang, Sukoharjo, dan Yogyakarta.

Potensi produksi rotan Indonesia saat ini mencapai 622 ribu ton per tahun. Ke depan, Menperin mengimbau industri ini perlu didukung kegiatan penelitian dan pengembangan yang lebih kuat, terutama di bidang desain, teknik produksi, serta proses pengemasan dan penyelesaian produk.

"Bidang-bidang itulah yang menjadi ujung tombak daya saing industri furniture nasional yang bersifat fashionable dan masuk kategori industri kreatif, dengan inovasi dan kreativitas menjadi kunci sukses,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com