JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa waktu terakhir, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan cukup dalam terhadap dollar AS. Bahkan, pada akhir pekan lalu nilai tukar rupiah melemah hingga menyentuh Rp 13.800 per dollar AS sebagai respon kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden AS.
Akan tetapi, mantan Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri mengungkapkan, dirinya memandang pelemahan rupiah sebenarnya merupakan kondisi yang bagus bagi Indonesia. Mengapa demikian?
"Jangan salah, pelemahan rupiah itu bagus. Pelemahan rupiah bisa menyelamatkan Indonesia," kata Chatib pada acara "UOB Indonesia Economic Outlook 2017," Rabu (16/11/2016).
Menurut Chatib, pelemahan rupiah bagus untuk menggenjot kinerja ekspor Indonesia. Selain itu, imbuh Chatib, pelemahan nilai tukar mata uang Garuda tersebut dapat membantu Indonesia menggeser orientasi ekonomi menjadi ke sektor manufaktur.
Pasalnya, selama ini ia memandang nilai tukar rupiah menguat terlalu kuat. Sehingga, ekspor Indonesia belum menunjukkan kinerja yang memuaskan.
Selain itu, imbuh Chatib, kebijakan proteksionisme yang kemungkinan bakal diterapkan presiden terpilih AS di sisi lain juga dapat mendorong daya saing ekspor Indonesia.
Pasalnya, di sisi lain produk ekspor Indonesia bisa lebih murah asalkan daya saingnya bisa meningkat pula.
"Jangan khawatir, rupiah yang lemah itu bagus untuk ekspor kita apalagi kalau di sana menerapkan kebijakan proteksi, itu harus buat produk kita relatif lebih murah," ungkap Chatib.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.