Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarin "Rebound", IHSG Hari Ini Diprediksi Terus Menguat

Kompas.com - 17/11/2016, 08:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengkonfirmasi rebound pada support MA200 dan bullish trend jangka panjang dengan penguatan pada perdagangan kemarin Rabu (16/11/2016).

Analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, indikator stochastic golden-cross tepat di area oversold dengan momentum reversal dari indikator RSI yang terlihat kuat meninggalkan area jenuh jual.

"Sehingga, diperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatannya hingga mencoba menutup gap yang terbentuk dengan range pergerakan 5.180-5.278, pada hari ini," kata Lanjar melalui keterangan tertulis, Kamis (17/11/2016).

Adapun saham-saham yang dapat dicermati diantaranya ASII, ASRI, BBRI, BBTN, BDMN, BSDE, GJTL, JSMR, KLBF, serta SMGR.

Ditutup menguat mayoritas bursa Asia terlihat kembali optimis setelah harga minyak secara mengejutkan kembali mendekati level 45 dollar AS per barrel menjelang stok persediaan minyak di AS yang akan rilis nanti malam.

Rata-rata saham perbankan di Jepang memimpin penguatan bursa Asia. Faktor lain yang berpengaruh adalah spekulasi investor terhadap laba perusahaan keuangan dari imbal hasil obligasi dan pelemahan nilai tukar Yen terhadap dollar AS.

Di domestik, IHSG dibuka rebound dengan ditutup naik cukup signfikan 106,96 poin sebesar 2,1 persen di level 5.185,46 dengan volume yang relatif tinggi.

"Investor domestik mendominasi di mana investor asing masih terus melakukan aksi jual dengan tercatat net sell sebesar Rp 369,91 miliar," kata Lanjar.

Sektor pertambangan berbalik memimpin penguatan setelah sebelumnya memimpin aksi jual investor di perdagangan sebelumnya.

Sementara Bursa Eropa dibuka mixed di saat minimnya sentimen di tengah investor menanti laporan stok persediaan minyak di AS guna mengukur momentum rebound harga minyak.

"Sentimen pada hari Kamis akan ramai dengan data tingkat inflasi dan tanggapan ECB mengenai kebijakan moneter selanjutnya di zona Eropa dan tingkat inflasi di AS," kata Lanjar.

Kompas TV Trump Menang, Pasar Saham Asia Respon Negatif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com