Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pertanian Yakin Buah Lokal Punya Potensi di Pasar Global

Kompas.com - 17/11/2016, 16:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, peningkatan produksi buah lokal dapat menutup kebutuhan buah impor, bahkan bisa diekspor ke luar negeri.

"Dengan produksi buah yang sangat besar itu, kita bisa kembangkan menjadi produk komersial dengan tujuan pasar ekspor dan juga menutup kebutuhan akan impor buah dari luar," tegas Amran dalam acara Fruit Indonesia 2016 di Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Menurut Mentan, Indonesia masih punya potensi besar dalam produksi buah. Data FAO mencatat tahun 2014, Indonesia masuk peringkat 20 besar eksportir buah di dunia. 

Amran menegaskan, kekayaan buah nusantara pun sudah dibuktikan dengan adanya beberapa buah unggulan khas Indonesia yang meliputi 12 varietas yaitu jeruk keprok Bali, durian, mangga, manggis, alpukat, nanas, rambutan, salak, pisang, pepaya, melon dan semangka.

Berdasarkan data Kementan, produksi jeruk nasional pada 2014 mencapai 1,999 juta ton, durian 856 ribu ton, mangga 2,464 juta ton, manggis 111 ribu ton, alpukat 306 ribu ton.

Selanjutnya, nanas 1,874 juta ton, rambutan 733 ribu ton, salak 1,036 juta ton, pisang 1,008 juta ton, pepaya 830 ribu ton, melon 184 ribu ton dan semangka 684 ribu ton.

Ajang Fruit Indonesia 2016 akan menampilkan berbagai buah khas Indonesia. Dalam acara ini ada 25 hingga 35 jenis buah khas Indonesia.  

Tak hanya pameran buah, dalam gelaran tahun ini turut dipamerkan berbagai benih dan bibit buah, pupuk, pestisida, buah olahan, sampai peralatan, mesin dan media pertanian.

Acara ini akan melibatkan peserta dari 19 provinsi dan 82 kabupaten/kota serta pengunjung dari dalam dan luar negeri, termasuk pelaku bisnis dari mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com