LONDON, KOMPAS.com - Harga emas ditutup pada level terendah lima bulan pada perdagangan Kamis (17/11/2016), terbebani oleh penguatan indeks dollar AS dan ekspektasi kenaikan suku bunga di awal Desember.
Emas untuk pengiriman Desember ditutup turun 0,6 persen pada 1.216,90 dollar AS per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange, dan merupakan penutupan terendah sejak 2 Juni.
Logam mulia sempat diperdagangkan di level setinggi 1.229,30 dollar AS per ounce pada perdagangan pagi.
Indeks dollar WSJ baru-baru ini naik 0,6 persen di 91,13, sembilan kalinya berturut-turut. Dollar yang lebih kuat cenderung menekan permintaan emas.
Sebab logam mulia dihargai dalam mata uang AS dan menjadi lebih mahal bagi investor asing ketika indeks menguat.
Sinyal JanetYellen segera mengerek suku bunga acuan terlihat dari pernyataannya kemarin. Sebagian pasar berharap bank sentral menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember. Emas harus bersaing dengan aset lain seperti Treasurys ketika bunga meningkat.
"Tidak ada banyak keyakinan yang kuat di emas," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, dikutip dari Wallstree Journal, Jumat.
"Harga emas terjebak di sini sekarang," kata dia lagi. Logam mulia mulai banyak dilepas menyusul pemilihan presiden AS, karena investor menjadi optimis tentang pertumbuhan ekonomi di bawah Donald Trump.
Beberapa analis mencatat bahwa kenaikan tarif Desember mungkin sudah diskon dari harga emas saat ini, sehingga membatasi kerugian lebih lanjut.