Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sojitz Corporation Akuisisi 1,2 Miliar Lembar Saham Puradelta Lestari

Kompas.com - 18/11/2016, 16:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sojitz Corporation mengakuisisi 1,2 miliar lembar saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dari Sinarmas Land Ltd, dengan harga Rp 286 per lembar atau senilai Rp 344,61 miliar.

Dengan begitu, kepemilikan saham Sojitz di DMAS meningkat dari 22,5 persen menjadi 25 persen, sedangkan Sinarmas Land tinggal 54,47 persen dari sebelumnya 56,96 persen.

Direktur Utama DMAS, Hongky Jeffry Nantung mengatakan, Sojitz membeli saham DMAS milik Jermina Limited sebanyak 1,18 miliar lembar saham dan PT Sumber Arusmulia sebesar sebanyak 16,38 juta lembar. Keduanya merupakan entitas anak usaha Sinarmas Land Ltd.

"Persentase kepemilikan saham Jermina Limited menjadi nol. Sementara itu, porsi saham yang dimiliki PT Sumber Arusmulia tinggal tersisa 1,13 persen," ujar Hongky dalam keterangan tertulisnya Jumat (18/11/2016).

Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan DMAS, Tondy Suwanto menuturkan, kolaborasi antara Sinar Mas Land dan Sojitz Corporation telah berlangsung selama 20 tahun.

"Kerjasama kedua belah pihak dimulai sejak tahun 1996, dengan mendirikan dua perusahaan patungan yakni PT Puradelta Lestari Tbk dan PT Pembangunan Deltamas," ucap Tondy.

Menurut Tondy, Sinar Mas Land dan Sojitz Corporation memiliki kombinasi pengalaman dan kompetensi yang saling melengkapi dalam pengembangan Kota Deltamas.

Tondy menambahkan, Kota Deltamas yang berlokasi di Cikarang Pusat, Jawa Barat, dikembangkan menjadi kawasan terpadu bertaraf internasional dengan mengintegrasikan kawasan industri dengan kawasan hunian dan komersial modern.

Untuk menyempurnakan konsep Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu, lanjut Tondy, DMAS meluncurkan dan mengoperasikan serviced apartment Le Premier. Dia optimistis, serviced apartment Le Premier dapat menyumbang pendapatan berulang (recurring income) hingga Rp 30 miliar per tahun.

"Kawasan terpadu modern dengan fasilitas dan infrastruktur berkelas dunia, dan lokasi yang sangat strategis, menjadikan Kota Deltamas sebagai kawasan one-stop-living bernilai tinggi di timur Jakarta," imbuh Tondy.

Kinerja DMAS

Hingga September 2016, penjualan lahan industri DMAS telah mencapai 52,1 hektar, terutama untuk industri-industri terkait otomotif. Pencapaian tersebut sudah melampaui target penjualan lahan tahun ini yaitu 50 hektar.

Menurut Tondy, salah satu faktor kesuksesan tersebut adalah penjualan lahan seluas 38,3 hektar kepada Astra Honda Motor (AHM).

Per September 2016, DMAS membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,01 triliun dengan laba Rp 494,78 miliar. Adapun, margin laba bersih DMAS yaitu 49 persen.

Dengan cadangan lahan yang luas, total aset DMAS per 30 September 2016 mencapai Rp 7,43 triliun, dengan posisi kas Rp 675,46 miliar dan ekuitas Rp 7,13 triliun. Di sisi lain, arus kas bersih DMAS dari kegiatan operasional tercatat Rp 180,3 miliar.

Sekadar informasi, Sojitz Corporation adalah perusahaan general trading dari Jepang dengan jaringan di lebih dari 50 negara di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com