Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APEC Nyatakan Komitmen Lawan Segala Bentuk Proteksionisme

Kompas.com - 21/11/2016, 10:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LIMA, KOMPAS.com - Para pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) menyatakan komitmennya utuk melawan segala bentuk proteksionisme.

APEC pun mendorong penandatanganan pakta perdagangan Trans Pacific Partnership (TPP) untuk mendukung komitmen tersebut meski ada kekhawatiran tidak ada masa depannya dalam bentuk saat ini.

“Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk menjaga pasar kami tetap terbuka dan melawan segala bentuk proteksionisme,” kata para pemimpin APEC dalam pernyataan penutup usai pertemuan di Lima, Peru, Minggu (20/11/2016) waktu setempat.

Pembicaraan PEC di Lima lebih didominasi keraguan terkait masa depan perdagangan bebas dan khususnya pakta perdagangan TPP menyusul terpilihnya Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS.

Trump mengkritisi TPP selama kampanyenya. Presiden Barack Obama menyatakan dirinya telah mendengar seruan-seruan untuk persetujuan perdagangan yang tidak terlalu ambisius yang tidak menyertakan pekerja dan kalangan bisnis AS.

Obama menyatakan, dengan tidak menjalankan TPP, maka AS merusak posisinya di Asia Pasifik.

Beberapa pemimpin 21 negara di Asia Pasifik tersebut telah menyarankan bahwa 12 negara yang menyetujui TPP bisa berlanjut tanpa AS. Namun, beberapa pemimpin lainnya menyatakan tidak akan mungkin tanpa ada renegosiasi lengkap.

Adapun dalam pertemuan itu, China menawarkan visi alternatif perdagangan regional dengan mempromosikan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang tidak melibatkan AS.

Sementara itu, TPP tidak melibatkan China. Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski menyatakan terlalu awal untuk menghapus persetujuan TPP begitu saja menyusul terpilihnya Trump sebagai presiden ke-45 AS secara menyejutkan.

Kuczynski menuturkan, kesulitan ekonomi telah memicu dukungan kepada Trump di AS dan kemenangan Brexit di Inggris.

“Lebih dari proteksionisme, ini adalah refleksi situasi ekonomi yang sulit,” ujar Kuczynski.

Dalam deklarasi finalnya, para pemimpin APEC menyatakan bahwa mereka mendorong semua komitmen regional, baik TPP maupun RCEP, tetap terbuka, transparan, dan inklusif. Kedua pakta perdagangan tersebut bisa menjadi jalan potensial bagi persetujuan perdagangan regional Free Trade Area of the Asia Pacific (FTAAP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com