Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Tengah Januari, Bisnis Migas Sumbang Premi Terbesar di Jasindo

Kompas.com - 21/11/2016, 15:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (Jasindo) hingga pertengahan November 2016 membukukan pendapatan premi hampir Rp 4 triliun. Adapun target pendapatan premi tahun 2016 ini adalah Rpp 5,6 triliun.

"Itu dari sektor korporasi dan bisnis ritel," sebut Direktur Teknik dan Luar Negeri Asuransi Jasindo Syarifudin, di Jakarta, Senin (21/11/2016).

Namun, kata dia, sektor korporasi masih mendominasi dibandingkan bisnis ritel. Adapun kontributor terbesar sektor korporasi hingga November ini berasal dari minyak dan gas (migas), atau sekira 25 persen.

Sebenarnya, dalam portofolio perseroan, kontributor terbesar untuk sektor korporasi berasal dari properti. Namun Syarifudin menjelaskan, ada beberapa akun yang belum selesai.

"Sehingga sampai akhir tahun kami perkirakan terbesar masih dari asuransi properti," ucap Syarifudin.

Selain dari asuransi properti dan asuransi migas, sektor korporasi juga disokong oleh asuransi penerbangan atau aviasi.

Sementara itu untuk pembayaran klaim per Oktober, Asuransi Jasindo sudah membayarkan sebanyak Rp 2,2 triliun. Sebanyak 40 persen diantaranya pembayaran klaim untuk asuransi migas.

"Kalau untuk profit kami optimistis bisa memenuhi harapan dari pemegang saham. Kontribusi ke laba masih 10 persen dari pendapatan premi," ucap Syarifudin.

Sebagai informasi, tahun ini Asuransi Jasindo menargetkan perolehan pendapatan premi sebesar Rp 5,6 triliun, atau tumbuh 16,67 persen dibandingkan realisasi pendapatan premi 2015 yang sebesar Rp 4,8 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com