Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Nutrisari Gugat Merek Nusasari Milik Pengusaha Bandung

Kompas.com - 22/11/2016, 05:33 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan produsen minuman serbuk dalam kemasan merek Nutrisari mengajukan gugatan pembatalan merek Nusasari milik pengusaha asal Bandung, Teti Rohayati.

Gugatan tersebut dilayangkan karena dianggap memiliki kesamaan produk, yakni minuman serbuk dalam kemasan. Selain itu, merek milik Teti juga dianggap memiliki kesamaan pada pokoknya karena memiliki unsur "Nu" dan "Sari". 

Kuasa hukum Nutrifood, Muklis Mansur, mengatakan, kliennya merupakan pemilik merek Nutrifood yang sah karena merek Nutrisari telah terdaftar lebih dahulu di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.

Nutrisari telah terdaftar dalam kelas 30 sejak 10 Mei 2007 dengan nomor sertifikat IDM000183897. Pendaftaran merek tersebut diperpanjang pada 29 Oktober 2008 dengan nomor sertifikat IDM000258080.

Sementara itu, merek Nusasari baru terdaftar sejak 17 September dengan nomor sertifikat IDM000498569.

"Kami lebih dulu terdaftar, dan produk klien kami juga sudah cukup dipahami dan dimengerti," ujar Muklis saat ditemui di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Senin (22/11/2016). 

Persidangan yang digelar kemarin memangil para penggugat dan tergugat. Namun, majelis hakim yang diketuai Syamsul Edi menunda sidang tersebut.

Sidang tersebut ditunda lantaran pihak Teti belum hadir dalam pemanggilan oleh majelis hakim. Sidang selanjutnya akan digelar pada 5 Desember 2016 dengan agenda yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com