Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Syariah Mandiri Ingin Tetap Fokus di Segmen Ritel

Kompas.com - 23/11/2016, 19:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Mandiri Syariah menyatakan keinginannya untuk tetap fokus dan memperkuat bisnisnya di segmen ritel.

Hal ini dilakukan sejalan dengan penyuntikan modal sebesar Rp 500 miliar yang dilakukan kepada Bank Syariah Mandiri oleh induk usahanya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto menjelaskan, penyuntikan modal dilakukan guna lebih menajamkan citra produk Bank Syariah Mandiri. Selain itu, imbuh dia, Bank Syariah Mandiri juga ingin menghadirkan produk yang lebih beragam kepada masyarakat.

Agus mengungkapkan, Bank Syariah Mandiri akan terus fokus kepada lima produk segmen ritel yang selama ini menjadi andalan, seperti Tabungan Mabrur Junior dan Tabungan BSM, Gadai dan Cicil Emas, Pembiayaan Usaha Mikro dan Serbaguna Mikro, Pembiayaan Griya, serta Pembiayaan Pensiunan.

Dana masyarakat yang sudah dihimpun dari produk tabungan Bank Syariah Mandiri saat ini sudah mencapai Rp 26 triliun.

“Tabungan Bank Syariah Mandiri itu nomor delapan di seluruh perbankan nasional. Tahun depan masih akan terus kami genjot. Kami juga rencananya akan ikut proyek-proyek infrastruktur dari Bank Mandiri,” ungkap Agus di Plaza Mandiri, Rabu (23/11/2016).

Menurut Agus, salah satu produk ritel yang saat ini ingin digenjot pertumbuhannya oleh Bank Syariah Mandiri adalah produk pembiayaan griya. Pasalnya, produk pembiayaan griya yang disediakan perbankan syariah saat ini banyak diminati oleh masyarakat.

Bank Syariah Mandiri telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 53,2 triliun per September 2016. Angka tersebut tercatat tumbuh 5,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah Mandiri per September 2016 tercatat mencapai Rp 66 triliun. Angka tersebut tumbuh 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com