Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Sikap AS dalam Perdagangan Trans-Pasifik, Ini Komentar Sri Mulyani

Kompas.com - 24/11/2016, 16:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini presiden terpilih AS Donald Trump menyatakan bahwa AS akan hentikan perundingan pakta perdagangan Kerja Sama Trans Pasifik (TPP).

Upaya ini akan dilakukan Trump segera setelah pengambilan sumpahnya sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2017 mendatang.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Indonesia belum masuk dalam keanggotaan perundingan TPP.

Meskipun demikian, kata dia, Presiden Joko Widodo sebenarnya menginginkan Indonesia bergabung dalam TPP.

Dalam perundingan pakta perdagangan tersebut, negara-negara yang menjadi anggota, khususnya di kawasan Asia, seperti Vietnam dan Malaysia, akan memperoleh kemudahan akses perdagangan. Kemudahan ini dapat dirasakan dalam 10 tahun ke depan.

"Perubahan di AS akan mempengaruhi negara-negara Asia yang sangat bergantung, seperti Jepang, Malaysia, dan Vietnam," ungkap Sri di sela-sela acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Perubahan sikap AS terhadap TPP, imbuh Sri, juga akan menciptakan perubahan pada dinamika perekonomian dan para pelaku ekonomi utama dunia.

Sri menyatakan, Presiden pada dasarnya yakin Indonesia sangat mampu untuk bisa melakukan optimalisasi destinasi pasar ekspor ke negara-negara yang selama ini pertumbuhan ekonominya tinggi.

Dengan begitu, ekspansi perdagangan Indonesia bisa berjalan secara signifikan. "Bapak Presiden mengatakan, Indonesia sangat mampu untuk bisa mengoptimalisasi dari destinasi pasar ekspor yang selama ini pertumbuhan ekonomi tinggi seperti Banglades. Maka itu, kita perlu konektivitas," ungkap Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com