Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Bermasalah Pengaruhi Pendanaan di Sektor Industri Manufaktur

Kompas.com - 25/11/2016, 19:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Masih terbatasnya sumber pembiayaan bagi industri manufaktur menjadi salah satu masalah yang dibahas dalam rapat koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Pemda), dan Bank Indonesia (BI).

Menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, salah satu penyebab masih terbatasnya permodalan di industri manufaktur yakni karena adanya kecenderungan kredit bermasalah yang cukup tinggi.

"Sehingga ada kehati-hatian perbankan (menyalurkan kredit) dan itu berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit (termasuk ke industri manufaktur)," ujar Agus dalam konferensi pers sesuai rapat koordinasi di Surabaya, Jumat (25/11/2016).

Sejak awal tahun, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan memang mengalami lonjakan.

Hingga Agustus 2016, rasio NPL gross mencapai 3,22 persen dan net 1,4 persen. Tim ekonom Mandiri Sekuritas dan Bank Mandiri sempat mengungkapkan bahwa sektor yang menjadi penyumbang kredit macet terbesar di tahun 2016 utamanya dari sektor pertambangan, manufaktur, dan logam.

BI sendiri mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit perbankan hanya akan berkisar 7,5 persen pada tahun ini.

Selain itu, terbatasnya permodalan industri manufaktur juga disebabkan kondisi ekonomi global yang belum pulih.

Ada pula faktor harga komoditi yang belum membaik. Hal itu pula berpengaruh terhadap realisasi investasi.

"Khusus manufaktur, kami lihat bahwa di tahun ini sejak awal tahun investasi swasta masih sangat lemah dan investasi tahun ini lebih di dominasi pemerintah," kata Agus.

BI belum memiliki rencana mendorong perbankan untuk membuat alokasi minimum kredit untuk industri manufaktur.

Meski begitu rapat koordinasi menghasilkan kesepakatan adanya penyediaan paket insentif investasi dari Pemda di industri manufaktur.

Kompas TV Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 4,75%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com