Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontribusi Migas terhadap Penerimaan Negara Terus Menurun

Kompas.com - 27/11/2016, 18:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam (SDA) minyak dan gas bumi diperkirakan semakin kecil pada tahun-tahun mendatang 

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan, dua penyebab utamanya adalah harga minyak yang belum akan mencapai level seperti dua tiga tahun lalu dan tidak adanya penemuan cadangan baru.

Catatan Kementerian Keuangan, produksi siap jual (lifting) minyak turun 2,2 persen per tahun, sementara lifting gas bumi turun 2 persen per tahun selama 2010-2017.

Namun harga minyak yang jatuh dari level di atas 80-90 dollar AS per barel, menjadi 45 dollar AS per barel betul-betul memukul penerimaan dari sektor migas.

"Kalau dilihat, target PNBP migas dalam APBN 2017 hanya Rp 63,7 triliun. Ini sangat jauh dibandingkan pada saat harga minyak 80-90 dollar AS, yang bisa mencapai Rp 200 triliun," kata Askolani, di Bogor, Jawa Barat (26/11/2016).

Menurut Askolani, terbatasnya penemuan sumber-sumber minyak baru disebabkan lantaran investasi yang belum optimal.

Dikhawatirkan dalam 10 tahun mendatang, cadangan minyak RI akan habis. Akibatnya, kata dia, kontribusi PNBP dari migas menjadi bertambah kecil.

Tahun depan saja, kontribusi PNBP migas terhadap total PNBP sudah turun menjadi hanya 25 persen.

"Untuk menjawab ini tidak mudah. Kami sudah memberikan masukan ke Kementerian ESDM. ESDM harusnya mengupayakan bagaimana supaya investasi untuk penemuan baru minyak bisa dipetakan," kata Askolani.

Dalam kesempatan sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, harga komoditas strategis dunia tahun depan akan membaik namun tidak pada level sebelumnya.

Khusus untuk harga minyak, ada faktor suplai dan permintaan yang masih membuat harganya relatif rendah.

Negara-negara produsen OPEC nampaknya masih akan terus menjaga jumlah produksinya, meski ada ekspektasi pemangkasan produksi.

Di samping itu Venezuela yang saat ini sangat tertekan pasti lebih membutuhkan lagi penerimaan dari migas. Ditambah lagi produk non-minyak, yakni shale gas yang ternyata masih bisa bertahan dengan harga 30-40 dollar AS, di luar perkiraan banyak pihak.

Perekonomian global yang belum pulih juga makin memperlemah permintaan migas. "Saya rasa harga tahun depan akan merefleksikan suplai dan demand, akan relatif stabil di level sekarang ini, 40-45 dollar AS," ucap Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com