Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP 1 Catatkan Perdagangan Obligasi dan Sukuk Ijarah Rp 3 Triliun

Kompas.com - 28/11/2016, 11:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura 1 (Persero) pada hari ini pada Senin (28/11/2016) melakukan pencatatan perdagangan obligasi dan sukuk di Bursa Indonesia, Jakarta.

Direktur Keuangan dan IT AP 1 Novrihandri mengatakan, penerbitan obligasi dan sukuk sudah dilakukan Agustus lalu.

"Yang diterbitkan Rp 2,5 triliun obligasi 1, dan Rp 500 miliar berupa sukuk ijarah 1," kata Novrihandri dalam konferensi pers usai pencatatan.

Penerbitan obligasi dan sukuk ijarah tersebut merupakan bagian dari pendanaan eksternal yang diperkirakan mencapai Rp 25 triliun sampai 2020. Novrihandri menjelaskan, pendanaan eksternal diperlukan AP 1 untuk pembangunan dan pengembangan lima bandara.

"Bandara Ahmad Yani, Bandara Syamsuddin Noor, Bandara New Yogyakarta, Bandara Juanda, dan Bandara Sultan Hasanuddin," kata Novrihandri.

Adapun kebutuhan anggaran untuk masing-masing bandara yakni Bandara Ahmad Yani Rp 2,1 triliun, Bandara Syamsuddin Noor Rp 2,3 triliun, Bandara New Yogyakarta Rp 9,3 triliun, Bandara Juanda Rp 9,1 triliun, dan Bandara Sultan Hasanuddin Rp 3,6 triliun.

Menurut Novrihandri, pembangunan dan pengembangan bandara-bandara tersebut mendesak dilakukan karena sudah mengalami lack of capacity.

Sementara itu, Direktur Utama AP 1 Danang S Baskoro usai mengisi acara di lokasi sama menuturkan, permintaan investor melebihi obligasi yang ditawarkan atau over-subscribe sebesar Rp 200 miliar.

Untuk sukuk ijarah terjadi over-subscribe sebesar Rp 40 miliar. Obligasi dan sukuk ijarah diterbitkan dalam tiga seri, yakni Seri A dengan tenor 5 tahun, Seri B dengan tenor 7 tahun, dan Seri C dengan tenor 10 tahun.

Seri A dengan bunga tetap 8,1 persen per tahun, Seri B dengan bunga tetap 8,4 persen per tahun dan Seri C dengan bunga tetap 8,55 persen per tahun. Sebelumnya, obligasi dan sukuk ijarah tersebut telah diperingkat oleh Pefindo dengan rating "triple A" dan outlook stable.

Dalam aksi korporasi ini, AP 1 telah menunjuk Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, dan BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi dan Bank Mega sebagai wali amanat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com