Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmin Kurang Puas dengan Penyaluran KUR yang Dominan ke Sektor Perdagangan

Kompas.com - 28/11/2016, 17:12 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan rasa kecewanya terhadap capaian Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena penyaluran KUR dianggap belum mendorong produktivitas bidang pangan.

Menurut Darmin, sebagian besar penyaluran KUR masih didominasi oleh sektor perdagangan. Padahal, mulanya keinginan terbesar pemerintah agar KUR juga diserap oleh sektor produksi bidang pangan.

"KUR itu, saya memang agak tidak puas dengan perkembangannya walaupun pencapaiannya tidak jelek. Cuma ternyata untuk produksi itu tetap tidak banyak. Kita inginnya KUR untuk membantu produksi," ujarnya dalam acara Rakornas Kadin di Hotel Pullman Jakarta, Senin (28/11/2016).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sektor perdagangan besar dan eceran mendominasi sekitar 67,31 persen dari total penyaluran KUR. Sedangkan, sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan hanya menyerap sekitar 16,36 persen.

Darmin menjelaskan, agar penyaluran KUR bisa lebih banyak dimanfaatkan sektor produksi pangan, maka harus memperhatikan beberapa hal.

"Ada yang bilang desain KUR tidak terlalu pas dengan bagaimana sebenarnya ritme kehidupan petani. Saat mau buka lahan, petani umumnya tidak punya duit. Nauh kalau ngurus KUR-nya lama, petani pasti nyarinya rentenir tengkulak," kata Darmin.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengungkapkan, KUR memang saat ini masih banyak tersalurkan ke sektor perdagangan. Menurutnya, diperlukan inovasi guna mendorong penyaluran KUR untuk sektor produksi

"Akses terhambat karena isu karakteristik KUR, kita mayoritas ke perdagangan. Ketika KUR masuk ke pertanian, peternakan, ini perlu inovasi sendiri. Karena ada karakterisk masa tunggunya," kata Muliaman.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) per 7 November 2016 sebesar Rp 81,24 triliun. Angka tersebut telah mencapai 81,2 persen dari target hingga akhir tahun ini sebesar Rp 100 triliun.

Adapun total jumlah debitur yang telah mendapatkan KUR sebanyak 3,74 juta debitur. Rinciannya, kategori KUR mikro telah tersalurkan sebanyak Rp 56,09 triliun dengan jumlah 3,56 juta debitur.

Adapun KUR ritel sebesar Rp 25,01 triliun dengan jumlah 172 debitur. Sedangkan, KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebesar Rp 133,6 miliar dengan 9.077 debitur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com