Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Bukopin Targetkan Pertumbuhan Kredit 2017 Sebesar 11-12 Persen

Kompas.com - 29/11/2016, 16:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun 2017 berada pada kisaran 10 hingga 12 persen.

Target tersebut sejalan dengan permintaan domestik yang diprediksi bakal menggeliat tahun depan.

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi mengungkapkan, target pertumbuhan kredit yang dipatok perseroan pada tahun 2017 mendatang sejalan dengan target yang dipasang oleh bank sentral.

"Sama (dengan target pertumbuhan kredit industri tahun 2017). Tahun ini rata-rata perbankan di bawah 10 persen, Bank Bukopin sekitar 11 persen," jelas Glen di Kementerian BUMN, Selasa (29/11/2016).

Glen mengakui, pertumbuhan kredit pada tahun 2017 mendatang tidak akan jauh berbeda dengan pertumbuhan kredit pada tahun 2016 ini.

Hal ini terkait dengan perekonomian yang masih cenderung lemah. "Pelaku usaha masih wait and see dengan situasi saat ini," ungkap Glen.

Karena itu, Glen menargetkan pertumbuhan kredit Bank Bukopin pada tahun 2017 akan berada pada kisaran 11 hingga 12 persen. Adapun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) diprediksi lebih rendah dari target BI yakni 9 persen.

Hingga kuartal III tahun ini, kredit yang disalurkan Bank Bukopin mencapai Rp 73,1 triliun. Angka ini meningkat 16,6 persen dibandingkan dengan posisi September tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 62,7 triliun.

Sebanyak 64,9 persen dari total kredit yang disalurkan perseroan diserap sektor ritel yang terdiri dari segmen usaha kecil (42,3 persen), mikro (12,8 persen), dan konsumer (9,8 persen). Sisanya sebesar 35,1 persen didistribusikan ke segmen komersial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com