Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPEC Diyakini Bakal Sepakat Pangkas Produksi untuk Dorong Harga Minyak

Kompas.com - 30/11/2016, 18:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

VIENNA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia naik hampir 6 persen pada Rabu (30/11/2016) waktu setempat menjadi 47,90 dollar AS per barrel.

Kenaikan ini didorong optimisme bahwa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan sepakat memangkas produksi minyak dalam pertemuan di Vienna, Austria.

Mengutip CNN Money, Arab Saudi selaku pemimpin de facto OPEC memberikan sinyal akan mengizinkan Iran, pesaingnya, untuk memproduksi minyak pada level sebelum sanksi internasional dijatuhkan, sebagai bagian dari perjanjian.

"Saya tidak akan membicarakan angka spesifik. Secara prinsip, Iran tidak harus memangkas jumlah yang mereka bisa produksi sebelum sanksi," ujar menteri energi Arab Saudi Khalid Al-Falih.

Pejabat senior Iran yang enggan disebutkan namanya menyatakan, Iran telah setuju untuk tetap memproduksi minyak pada level yang disetujui oleh semua pihak.

Sebelumnya, OPEC telah berupaya selama setahun untuk menahan atau memangkas produksi guna mendorong harga minyak.

Pada bulan September 2016, negara-negara produsen minyak telah mencapai kesepakatan untuk memangkas produksi untuk pertama kalinya sejak tahun 2008.

Kesepakatan preliminer tersebut berhasil mendorong harga minyak hingga di atas 50 dollar AS per barrel.

Kesepakatan pun tampaknya akan dicapai juga dalam pertemuan di Vienna. Ada kemungkinan bahwa Nigeria, Libya, dan Iran dapat memperoleh pengecualian dalam perjanjian tersebut.

Ketiga negara tersebut tengah berusaha menggenjot produksi minyak mereka. Nigeria dan Libya harus menghadapi penurunan produksi karena konflik bersenjata, sementara Iran mengejar produksi ke level sebelum sanksi internasional dijatuhkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com